Perbedaan Uang Kuno Rp50 ribu Soeharto Polimer dan Kertas, Referensi Untuk Kolektor Pemula

inNalar.com – Perhatikan perbedaan antara uang nominal Rp50 ribu Soeharto polimer dan kertas, kolektor pemula wajib mengenalinya.

Mantan Presiden Soeharto ternyata pernah terabadikan di dalam salah satu uang di Indonesia, tepatnya yaitu pada nominal Rp50 ribu.

Meskipun saat ini sudah tidak bisa dipakai sebagai alat pembayaran, tetapi uang ini masih dicari banyak orang, terutama di kalangan kolektor, untuk dijadikan bahan koleksi.

Baca Juga: Bikin Terkejut! Harga Pasaran Uang Kertas 5 Rupiah Seri Bunga Ini Ternyata Segini

Sebagai informasi, terdapat dua jenis variasi bahan yang digunakan untuk mencetak uang rupiah yang satu ini.

Bahan apa sajakah itu dan bagaimana mengenai perbedaan uang 50.000 rupiah gambar Soeharto ini? Yuk simak informasinya di sini.

Perbedaan Uang Rp50 ribu Soeharto Polimer dan Kertas

Baca Juga: Mengenal Teknik Engrave, Teknik Pembuatan Uang Paling Sulit di Dunia

Jadi, dua bahan yang digunakan untuk membuat uang ini adalah jenis polimer dan kertas. Kedua bahan tersebut sudah tidak asing lagi digunakan dalam percetakan uang khususnya di Indonesia.

Sebab sebelumnya juga sudah ada uang rupiah yang menggunakan bahan polimer, apa lagi kertas sudah sangat sering digunakan.

Disadur dari akun YouTube S Fedrian, berikut ini perbedaan uang Rp50 ribu gambar Soeharto bahan polimer dan kertas. Hal ini perlu dikenali oleh kolektor pemula agar tidak salah.

Baca Juga: Uang Kuno 50 Ribu Rupiah Tahun 1999 Gambar WR Supratman Jadi Incaran, Segini Harga Jualnya di Pasaran

Perbedaan pertama sudah jelas, yaitu pada bahan yang digunakan meliputi polimer dan kertas. Jika dipegang keduanya tentu akan terasa perbedaannya.

Selanjutnya, perbedaannya terletak pada tahun emisinya. Uang polimer memiliki tahun emisi 1993, sedangkan uang kertas memiliki tahun emisi 1993 dan 1995.

Dari segi visual atau desain gambarnya secara keseluruhan hampir sama, hanya saja tanda pengamannya yang berbeda.

Versi polimer mempunyai tanda pengaman berupa hologram dan ada tulisan penerbitan khususnya, sedangkan versi kertas memiliki bedang pengaman dan tanda air.

Nah, dari sisi bagian belakangnya juga hampir sama yaitu bergambar Banda Udara Internasional Soekarno-Hatta beserta gambar pesawat yang sedang lepas landas.

Baca Juga: Segini Harga Pasaran Uang Rp 500 Orang Utan Tahun 1992

Yang membedakan adalah nomor seri dari keduanya. Versi polimer memiliki nomor seri dari prefiks yang dimulai dari huruf z.

Sementara versi kertas memiliki nomor seri dari prefiks yang dimulai dari huruf a dan abjad seterusnya.

Jadi, itulah beberapa perbedaan antara uang versi polimer dan kertas 50.000 Soeharto yang bisa dipahami.

Baca Juga: Bukan lagi Keruk Bumi, Emiten Batu Bara Riau Ini Banting Setir Kembangkan Produk Langka

Para kolektor khususnya kolektor pemula yang baru mau terjun ke dunia numismatik dan ingin memulai mengoleksi uang ini harus bisa memahami perbedaannya.

Sehingga kolektor pemula tidak salah mengenali kedua versi uang ini meskipun bahannya berbeda, tetapi tak bisa dipunkiri dari segi penampilannya sangatlah mirip. ***