Isu India Bakal Ganti Nama Negara Jadi ‘Bharat’ Masih Simpang Siur, Jika Benar Ini Dampaknya pada Domain India


inNalar.com –
Adanya isu India akan berganti nama negara menjadi Bharat bukan hanya pada tahun ini saja.

Beberapa tahun terakhir India memang sering digegerkan dengan isu-isu penggantian nama negara mereka menjadi ‘Bharat’.

Dampak dari pergantian nama negara jauh lebih banyak daripada yang bisa khalayak bayangkan.

Baca Juga: Anggarannya Rp 40 Miliar, Pemkot Bandar Lampung Bangun GOR Baru di Way Halim, Tahap Pertamanya Hampir Selesai

Pada tahun 2021 saja terdapat postingan yang beredar di sosial media yang mengklaim lembaga Mahkamah Agung di sana akan memberlakukan penggantian nama negara menjadi Bharat mulai tanggal 15 Juni 2021.

Namun tak jauh berselang lama isu tersebut terbantahkan dengan verifikasi Mahkamah Agung India sendiri yang menyatakan bahwa hal tersebut tidak pernah ada.

Mahkamah Agung India juga menegaskan bahwa tanpa mengganti nama negara dari India menjadi Bharat, istilah Bharat sebagai identitas India sudah ada dalam konstitusi resmi negara tersebut.

Baca Juga: Capai Angka Rp 80 Triliun, Realisasi Investasi Provinsi Ini Masuki Jajaran 5 Besar Tertinggi Nasional

Namun. baru-baru ini muncul kembali isu lama mengenai pergantian nama negara India menjadi Bharat setelah undangan makan malam KTT G20 yang diterima delegasi bertuliskan Presiden Bharat bukan berasal dari Presiden India.

Akibat dari undangan tersebut, isu-isu pergantian nama India kembali mencuat dengan hebohnya.

Tidak hanya dari luar negeri yang mempertanyakan kebenaran isu tersebut, akan tetapi isu itu juga disorot oleh rakyat India.

Baca Juga: Usai Beri Kominfo Anggaran Rp14,8 Triliun, Akun YouTube DPR RI Dihack, Siarkan Live Streaming Judi Slot Online

Pro dan kontra juga terjadi di dalam partai politik di India , ada yang mendukung dan menentang isu tersebut.

Mereka yang mendukung menyatakan alasannya karena ingin perubahan nama negara dari India ke Bharat akan lebih jauh dari unsur-unsur peninggalan kolonial Inggris dan lebih nasionalis.

Sedangkan mereka yang menentang perubahan nama negara memiliki alasan yaitu konstitusi yang sudah berlaku sudah memuat nama Bharat sebagai bagian dari identitas India.

Baca Juga: Heboh! Akun Youtube DPR RI Promosikan Situs Judi Online, Netizen Ungkap Hal Ini!

Selain itu hanya ada penyebutan The President of India di konstitusi bukannya The President of Bharat.

Beberapa hal juga disorot jika pemerintah India menginginkan pergantian nama negara misalnya saja domain internet.

India memiliki domain negara atau kode negara dalam internet dengan sebutan .IN , domain ini berfungsi sebagai kode identifikasi bahwa situs yang ada di internet berasal dari India.

Baca Juga: Awal Berdiri Tahun 1806, Mercusuar Tertinggi di Banten ini Ternyata Dibangun Belanda Hingga 2 Kali karena…

Tak hanya itu, instansi-instansi pemerintah juga memiliki kode domain khusus misalnya gov.in milik pemerintah India, mil.in milik militer India.

Meskipun tidak berdampak apapun pada fungsi operasional situs web, namun hal ini membuat publik mempertanyakan akankah identitas digital India diubah.

Selain itu untuk jika berganti nama negara menjadi Bharat maka pemerintah India harus mempersiapkan alternatif domain lainnya atau memutuskan tetap menggunakan .IN. ***

 

 

Rekomendasi