Sudah Ada Sejak 1550 Masehi, Masjid Sultan Suriansyah Jadi yang Tertua di Kalimantan Selatan

inNalar.com – Masjid Sultan Suriansyah, Banjarmasin merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan.

Masjid Sultan Suriansyah, Kalimantan Selatan ini sudah diresmikan sejak 1550 Masehi yang lalu.

Masjid Sultan Suriansyah terletak di Desa Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Baca Juga: Jadwal Laga Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-23 2024, Anak Asuh Shin Tae-yong Siap?

Memiliki bentuk arsitektur tradisional Banjar berupa panggung dan beratap tumpang, masjid ini didirikan di pinggir Sungai Kuin.

Mimbar Masjid Sultan Suriansyah terbuat dari kayu ulin dan lengkungan yang ada di depan mimbar dihiasi dengan kaligrafi Arab.

Masjid Sultan Suriansyah memiliki area lahan dengan panjang 15,50 meter, lebar 15,70 meter, dan tinggi 10 meter.

Baca Juga: Ini Dia Sosok di Balik Suksesnya Putri Ariani Meraih Golden Buzzer di America’s Got Talent, Bisa Tebak?

Masjid Sultan Suriansyah, Kalimantan Selatan, dibangun pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah (1526-1550).

Pada masa pemerintahannya, Sultan Suriansyah menjadi raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam.

Sebelum menjadi sultan, nama Sultan Suriansyah lebih dikenal dengan nama Pangeran Samudera.

Baca Juga: Klarifikasi Kim Hieora Usai Boroknya Diungkap Dispatch sebagai Anggota Geng Bully saat Sekolah

Dikutip dari situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, Sultan Suriansyah merupakan cucu dari Maharaja Sukamara, yakni Raja Kerajaan Negara Daha.

Sebelum Raja meninggal, sang raja berpesan bahwa Pangeran Samudera yang akan menggantikan posisinya.

Singkat cerita, karena tidak disetujui oleh putra sang raja, Pangeran Samudera pun pergi meninggalkan kerajaan demi keselamatannya.

Usai pergi, Pangeran Samudera bertemu Patih/kepala kampung di perkampungan Kuin dan diangkat menjadi Raja Kerajaan Banjar.

Posisinya sebagai Raja Banjar membuat Pangeran Samudera melepaskan dirinya dari bagian Kerajaan Negara Daha.

Setelah Raja Banjar memeluk agama Islam, pada saat itulah namanya berganti menjadi Sultan Suriansyah.***

Rekomendasi