

inNalar.com – Polusi udara Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja terutama daerah DKI Jakarta.
Melansir dari laman resmi iqair.com, menerangkan bahwa tingkat polusi udara Jakarta dalam keadaan tidak sehat
Mempunyai nilai indeks kualitas udara 163 pada polutan utama PM2.5 yang merupakan 15.8 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.
Polusi udara di Jakarta pada 2023 diperkirakan telah menyebabkan 9,300 kematian.
Dampak dari meningkatnya polusi udara adalah munculnya beragam penyakit khususnya yang menyerang saluran pernapasan
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang terjadi di DKI Jakarta meningkat pada enam bulan terakhir.
Seperti yang disampaikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada unggahan akun resmi Instagram. Kasus ISPA meningkat dari 50.000 menjadi 200.000
Dalam dua tahun terakhir (2021-2023) tren polusi udara khususnya Jabodetabek sudah melebihi batas aman WHO dan kualitas udara Indonesia.
Baca Juga: Pembangunan Rest Area di Sulawesi Selatan Masuk dalam Proyek Prioritas, Anggarannya Rp10 Miliar
Terdapat beberapa penyakit pernapasan tertinggi di Indonesia dengan beban biaya menurut postingan Kemenkes.
Kemenkes juga memberikan anjuran apa saja yang bisa kita lakukan agar terhindar dari dampak polusi udara.
Terdapat anjuran jenis masker yang sebaiknya digunakan
Standar masker ialah KF94 atau KN94 yang dinilai mampu menyaring partikel hingga PM 2.5
Partikel yang mencapai PM 2.5 merupakan partikel yang sangat berbahaya bagi kesehatan
Baca Juga: Kalimantan Timur Bangun Gedung Senilai Rp1,34 Triliun, Ternyata Digunakan untuk Memberikan…
Menteri Kesehatan RI, Budi G. Sadikin “Kita juga menyarankan standar maskernya KF 94 atau KN95 minimum yang memiliki kerengketan untuk menahan particulate matter 2.5, ini bahasa sebah bisa masuk ke pembuluh darah paru,” dalam postingan Instagram Kemenkes.***