

inNalar.com – Taubat merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan umat Islam untuk kembali kepada Allah dan memohon ampunan-Nya atas segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan.
Dalam memahami dan menjalani taubat yang benar, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dan lakukan agar kita dapat merasakan perubahan yang positif dalam kehidupan kita.
Kita perlu melibatkan permohonan rahmat Allah agar taubat kita diterima oleh-Nya. Hal ini bisa kita pahami melalui tafsir ayat 37 dari Surah Al-Baqarah yang menjelaskan dialog antara Nabi Adam As dengan Allah Swt.
Inti dari percakapan itu adalah bahwa rahmat Allah Swt mendahului murka-Nya. Seperti Nabi Adam yang merasa sangat berdosa telah melanggar perintah-Nya, dan ingin sekali bertaubat dan memperbaiki diri agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas yang kemudian dikutip dari penjelasan ustadz Adi Hidayat, beliau menceritakan bahwa, Nabi Adam kemudian bertanya, “apakah engkau akan mengembalikanku ke surgamu?” Allah menjawab “ya, tentu saja.” H.R Ibnu Abbas.
“Adam lalu menerima beberapa kata dari Tuhannya, maka Dia menerima tobatnya. Sungguh Dia maha penerima tobat, lagi maha penyayang,” (Qs: al-Baqarah ayat 37).
Dalam dialog ini, dapat di simpulkan bahwa. Sesungguhnya rahmat Allah itu mendahului murka-Nya.
Janganlah seseorang merasa putus asa karena banyak dosa, melainkan terus bertaubat memohon ampun dan berusaha untuk memperbaiki diri supaya menjadi lebih baik dari hari ke hari.
Dari hal ini kita perlu belajar bahwa ketika kita ingin bertobat, jangan hanya merasa menyesal atau mengatakan ingin memperbaiki diri saja.
Lebih dari itu, kita juga harus melibatkan permohonan rahmat Allah dalam taubat kita untuk mendapatkan penerimaan terbaik di sisi-Nya.
Berikut ini merupakan cara bertaubat terbaik yang kami rangkum dari penjelasan Ustadz Adi Hidayat:
Supaya kesalahan yang kita sesali itu tidak terulang, maka sertakanlah Rahmat Allah supaya bisa mengiringi langkah taubat kita.
Bagaimana cara meminta memohon rahmat Allah dalam permohonan taubat?
Berikut kami kutip dari perkataan ustadz Adi Hidayat:
“Ya Allah engkau yang menciptakan aku, engkau yang memberi kehidupan kepadaku, engkau yang memberikan jalan-jalan kepadaku, sungguh dalam keadaan ini aku hambamu, yang engkau Maha tahu banyak berbuat maksiat. Tapi akupun menyadari betapa besar rahmat-Mu, melampaui murka-Mu. Maka dengan semua rahmat-Mu, bimbing hamba bertaubat dan memperbaiki diri sebelum berpulang kepada-Mu.” Kata Ustadz Adi Hidayat.
Atau dengan kalimatnya yang melibatkan rahmat Allah dalam taubat, dengan merenungkan segala nikmat dan hidayah yang telah diberikan oleh Allah kepada kita
lalu memohon kepada-Nya agar kita diberikan kesempatan dan kemampuan untuk memperbaiki diri sebelum waktunya habis.
Ketika seseorang melakukan taubat yang benar dan memperbaiki diri, bukan materi atau jabatan yang akan diterimanya.
Melainkan, Allah Swt akan memberikan berbagai Anugerah kepada orang tersebut. Mulai dari ketenangan, kedamaian, dan keadaan yang lebih baik dari sebelumnya.
Penting bagi kita untuk memiliki motivasi yang kuat dalam bertobat dan memperbaiki diri. Salah satu motivasi tersebut adalah kesadaran akan betapa singkatnya waktu hidup ini dan ketidakpastian kapan kita akan kembali kepada Allah.
Dengan spirit ini, kita akan lebih termotivasi untuk menjalani taubat dengan sungguh-sungguh dan tidak setengah-setengah.
Dengan begitu, Allah akan memberikan rahmat, bimbingan, dan anugerah-Nya kepada kita untuk menjalani hidup yang lebih baik, lebih dekat dengan-Nya, dan lebih bahagia dari sebelumnya.***