

inNalar.com – Masyarakat Jawa hingga saat ini masih mendengar dan bahkan percaya terhadap beberapa mitos yang beredar dari lisan ke lisan atau lain sebagainya.
Salah satu dari mitos tersebut adalah dilarang beraktivitas jika menjelang magrib merupakan mitos yang cukup terkenal.
Adapun beberapa mitos jodoh, mulai dari jodoh akan menjauh dan akan mendapatkan suami yang brewokan jika menyapu tidak bersih.
Baca Juga: Inilah Perusahaan Terbesar Sepanjang Sejarah yang Ternyata Pernah ada di Nusantara, Benarkah?
Mitos sendiri jika diartikan dalam KBBI merupakan suatu cerita tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu yang mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia hingga bangsa tersebut.
Oleh karenanya, berikut 15 mitos masyarakat Jawa yang saat ini masih sering terdengar dan dipercaya oleh sebagian orang.
Burung dengan warna hitam pekat ini sangat kental dengan kematian dalam masyarakat Jawa.
Jika mendengar suara burung Gagak ini menjelang magrib maka dipercaya akan menjadi tanda kematian seseorang.
Dipercaya jika menyapu pada malam hari dapat menghambat datangnya rezeki dan ketentraman pada rumah tangga.
Dikarenakan suara sapu yang dianggap mengganggu sekitar. Oleh karenanya biasanya hal ini zaman dahulu tidak dianjurkan.
Bagi masyarakat Jawa kembang ini sudah tidak asing dan banyak dijumpai pada upacara tradisi.
Kental dengan sebagai media penolak santet sampai ritual memanggil makhluk halus.
Larangan ini sering dikatakan oleh orang tua terhadap anaknya.
Masyarakat Jawa yang khususnya beragama Islam mempercayai bawah pada saat waktu menjelang magrib, dimensi alam gaib sedang berkeliaran.
Mitos ini sudah sering terdengar jika seseorang yang belum menikah duduk di depan pintu.
Sebagaimana fungsi pintu yang merupakan akses keluar masuknya rumah yang dimana jika duduk didepan pintu maka akses tersebut tidak dapat dilewati.
Jika dikaitkan kemungkinan orang yang akan lewat akan terhalangi dan begitupun jodoh.
Sebenarnya mitos ini sebagai teguran yang dimana sebagaimana fungsi bantal tempat untuk menaruh kepala yang jika diduduki akan kurang sopan.
Merupakan teguran orang tua jika bersiul pada malam hari namun berisul pada malam hari juga mengganggu istirahat para keluarga ataupun sekitar.
Berbeda dengan mitos sedang menyapu lalu ditinggal, mitos ini juga menerpa perempuan.
Jika menyapu tidak bersih maka akan mendapatkan suami yang brewok.
Mitos yang paling terkenal larangan memakai baju hijau jika berkunjung ke Pantai Selatan ini.
Ada beberapa anggapan yang sering terdengar adalah jika menggunakan baju hijau dipercaya akan bertemu sosok Nyi Roro Kidul.
Sering terdengar bagi para pengemudi yang mempercayai bahwa menabrak kucing dengan sengaja atau tidak akan celaka.
Mitos tersebut akan terjadi jika saja sang penabrak tidak menguburkan kucing yang sudah ditabrak.
Alangkah baiknya jika bertanggung jawab terhadap kesalahan yang dibuat.
Mitos ini mengarah pada zaman dahulu yang disaat malam hari belum mempunyai penerangan.
Salah satu alasan dilarangnya adalah jika memotong kuku pada malam hari akan sulit, karena zaman dahulu masih belum ada listrik.
Mitos ini sering diucapkan terhadap anak perempuan yang dimana jika sedang menyapu lalu ditinggal maka akan ditinggal jodohnya.
Umumnya ayam akan berkokok jika hari menjelang pagi hari.
Jika ayam berkokok pada malam hari menurut mitos yang beredar, itu merupakan pertanda buruk karena bukan pada waktunya.
Bisa terjadi musibah atau ayam tersebut melihat sosok tak kasat mata.
Mitos ini bermaksud agar selalu siap jika tamu akan datang kapan saja dan rumah dalam keadaan rapi dan bersih.
Mungkin mitos ini sudah tidak asing dan bagi sebagian orang tidak beranggapan ini mitos.
Jika mengalami gejala masuk angin, kerokan merupakan cara masyarakat Jawa untuk mengatasinya..
Mitos-mitos tersebut merupakan kepercayaan masyarakat Jawa yang hingga saat ini masih dipercaya. Namun, semua kembali pada kepercayaan masing-masing orang.
Dan intisari dari mitos-mitos tersebut yaitu salah satu pelajaran untuk senantiasa menjaga adab dan tata krama, baik untuk diri sendiri maupun makhluk lainnya.***