Berada di Bibir Selat Malaka, Pelabuhan di Sumatera Utara Ini Siap Disinggahi Kapal Besar dari Berbagai Negara

inNalar.com – Selain pelabuhan terbesar Tanjung Priok, Jakarta Utara. Indonesia juga punya pelabuhan lainnya yaitu pelabuhan Kuala Tanjung.

Pelabuhan Kuala Tanjung berada di kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara yang dibangun sejak 27 Januari 2015.

Lokasi tepatnya terletak pada jalur pelayaran utama Selat Malaka. Kedalaman yang dimiliki yaitu 16-17 Lws.

Baca Juga: Kekayaan Mencapai Rp10 Triliun, Ini Dia Pejabat Negara dengan Harta Tertinggi di Indonesia saat Ini

Dari kedalaman yang dimiliki pelabuhan Kuala Tanjung, dapat disandari oleh kapal Post Panamax dan kapal Tanker lebih dari 50.000 DWT.

Terdapat 90.000 kapal per tahun yang ada di pelabuhan Kuala Tanjung, mulai jenis panamax ataupun sedang, dengan muatan hingga 516, 7 juta ton yang berlalu lalang di Selat Malaka tersebut.

Pelabuhan Kuala Tanjung mempunyai konektivitas dengan moda transportasi darat, seperti jalan tol Trans Sumatera dan stasiun Kuala Tanjung.

Baca Juga: Miris! Bocah 7 Tahun Tergeletak di Pinggir Jalan dalam Keadaan Tak Sadar Usai Diduga Konsumsi Minuman Keras

Untuk jalan tol Trans Sumatera menghubungkan dengan kota Tebing Tinggi, dimana kota tersebut bagian dari backbone jalan logistik.

Sementara itu untuk stasiun kereta api Kuala Tanjung menghubungkan ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei serta pelabuhan Belawan.

Dari banyaknya peluang yang dimiliki, pelabuhan Kuala Tanjung dikembangkan menjadi transhipement atau hubport.

Baca Juga: Tak Berikan Anggaran Perawatan Khusus, Stadion di Sulawesi Selatan Rusak Berat hingga Terbengkalai, Apa Benar?

Nantinya Kuala Tanjung menjadi pelabuhan hubungan internasional dengan pusat perpindahan barang muatan dari satu kapal ke kapal lain.

Bekerjasama dengan pelabuhan Belawan, Pelabuhan Kuala Tanjung juga akan digunakan untuk pelabuhan hubungan internasional dan pelabuhan Belawan yang melayani akses domestik.

Konsep yang digunakan meliputi kargo pelabuhan diperoleh dari pelabuhan itu sendiri. Serta kargo dihasilkan oleh industri yang ada pada kawasan yang terintegrasi dengan pelabuhan Kuala Tanjung.

Dalam pengembangannya dilakukan secara bertahap, mulai dari pembangunan Terminal Multi Purpose sebagai Gateway Sumatera Utara.

Kemudian dilanjutkan pengembangan kawasan industri untuk menggenerate kargo Terminal Multi Purpose sampai tercipta volume kargo optimal sebagai dasar pengembangan Hub Port.

Pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara adalah sebagai pintu masuk-keluar barang impor dan ekspor Indonesia, terlebih yang berada di bagian Indonesia Barat.

Menjadi pelabuhan yang sangat strategis, karena lokasi keberadaannya di jalur padat perdagangan dunia.***

Rekomendasi