Bakal Produksi Hingga 534 Juta Ton! Prospek Bisnis Batubara Indonesia Semakin Gemilang

inNalar.com – 2025 membawa angin segar bagi pebisnis batubara di Indonesia. Pasalnya, permintaan batu bara baik dari lokal maupun global diprediksi akan meningkat. Terlepas dari keinginan pemerintah yang ingin beralih ke Energi Baru Terbarukan (EBT).

Hal ini disampaikan oleh Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), mereka menyatakan rasa optimisnya terhadap industri bisnis batubara ini.

Gita Mahyarani selaku eksekutif APBI menyampaikan bahwa terdapat 2 faktor yang membuat bisnis batubara akan meningkat di tahun 2025. Pertama, yakni permintaan untuk produksi lokal negeri.

Baca Juga: 2025 Produksi Nikel Bakal Dipangkas Gegara Harga Merosot, Ternyata Ini Penyebabnya

Hal ini dapat dilihat dari Domestic Market Obligation (DMO) yang mencapai 229,3 juta ton. Tak tanggung-tanggung, angka ini 4,05% lebih tinggi dari target DMO sepanjang tahun 2024 yakni sebanyak 220 juta ton.

Namun, meskipun permintaan cukup banyak tetapi harga batu bara ini akan cenderung stagnan.

Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), Sudirman Widhy menyampaikan, terlepad dari adanya kendala harga tetapi kebutuhan listrik dalam negeri akan tetap membutuhkan sumber daya batu bara ini.

Baca Juga: Dulunya Lumbung Padi, Pesantren Unik di Rembang Ini Dibangun Bernuansa Budaya Tionghoa dan Jawa

Hal ini juga didukung oleh pernyataan Niko selaku Sekretaris Perusahaan PTBA. Niko menyampaikan terkait peningkatan bisnis batubara didorong oleh kenaikan konsumsi listrik PT PLN (Persero) hingga adanya rencana program 3 juta rumah.

Berbagai hilirisasi di sektor industri juga akan mendorong lebih banyak pasokan listrik yang membutuhkan produksi energi.

Selain mengikuti permintaan lokal, industri di Indonesia juga memenuhi permintaan global lebih luas.

Baca Juga: Pendirinya Viral Bisa Bicara dengan Semut, Pondok Pesantren di Surabaya Ini Luasnya Cuma 22 x 2 Meter Persegi

Di 2024 kemarin, produksi energi untuk kebutuhan lokal mencapai 361,48 juta ton. Sementara itu, untuk 412,5 juta ton diproduksi untuk kebutuhan ekspor.

Dari APBI sendiri menyampaikan bahwa dari total 91 anggota perusahaan produsen batu bara yang tergabung, tahun ini akan ada peningkatan volume produksi yang diprediksi menyentuh 534 juta ton.

Potensi ekspor bisnis batubara 2025 semakin tinggi

Bukan tanpa alasan peningkatan permintaan di tahun 2025 ini didukung oleh data dari Internasional Energy Agency (IEA) atau Badan Energi Internasional. Lembaga tersebut memprediksi permintaan global batu bara akan mencapai rekor baru, setidaknya hingga tahun 2027.

Dilihat dari Laporan Bloomberg tanggal 18 Desember 2024, Badan Energi Internasional melihat bahwa permintaan batu bara meningkat menjadi hampir 8,9 miliar ton pada 2027. Angka ini meningkat sekitar 1% lebih tinggi dari tahun 2024.

Tapi tahukah kamu, bahwa terpilihnya Donald J. Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu pendorong pertumbuhan bisnis batubara secara global.

Mengapa demikian?

Seperti yang kita ketahui, Donald Trump yang memimpin Amerika pada periode sebelumnya cenderung mendukung sektor energi fosil dan komoditas. Sehingga saat itu, industri batu bara cukup berjaya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa saat ini pemerintah sedang menghitung Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) mineral dan batu bara (minerba) Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Bahlil pada Minerba Expo 2024 yang terselenggara 2024 lalu.***