

inNalar.com – Proyek PLTA baru di Sumatera Utara yang dibangun sejak tahun 2016 lalu pernah menjadi perbincangan publik.
Pasalnya, proyek yang didukung oleh Bank of China di Sumatera Utara tersebut banyak mendapatkan pro-kontra dari masyarakat sekitar, hingga Wahana Lingkungan Hidup (WALHI).
WALHI sendiri, tidak sembarangan dalam memperdebatkan permasalahan proyek PLTA di Sumatera Utara tersebut.
Dari pihak WALHI sendiri, menyakini jika proyek PLTA berkapasitas 510 MW tersebut jika terus dijalankan, maka ekosistem di area hutan akan berakhir punah.
Perlu diketahui sebelumnya, bahwa pembangunan PLTA baru di Sumatera Utara tersebut terletak di Kabupaten Tapanuli Selatan.
Proyek yang didukung oleh Bank of China tersebut digarap oleh PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE).
Dilansir dari laman web voaindonesia.com, disebutkan bahwa Majelis hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan, Sumatera Utara beberapa kali menolak gugatan dari WALHI terkait pembangunan PLTA tersebut.
Majelis hakim menolak seluruh gugatan dari WALHI kepada Gubernur Sumatera Utara terkait proyek di wilayahnya tersebut.
Dari tiga poin pokok yang diajukan WALHI, keseluruhannya ditolak mentah-mentah oleh Majelis Hakim.
Diketahui, Majelis hakim PTUN Medan, Sumatera Utara menilai jika saksi-saksi yang diajukan oleh WALHI selama persidangan berlangsung, sangat tidak relevan dengan objek gugatan.
Namun, dari pihak WALHI menilai jika pertimbangan hakim dinilai hanya melihat dari prosedural administrasi saja.
Meskipun begitu, proyek PLTA di Sumatera Utara yang menarik pro kontra dari berbagai kalangan tersebut akhirnya dilangsungkan pembangunanya.
Karena letaknya yang berada di sungai Batang Toru, nama dari PLTA baru di Sumatera Utara ini disebut sebagai ‘PLTA Batang Toru’.
Rencananya, proyek PLTA berkapasitas 510 MW di Sumatera Utara tersebut beroperasi selama 24 jam nonstop.
Hal ini diupayakan, agar energi yang didapatkan dari PLTA tersebut juga berkapasitas melimpah.
Dilansir dari laman web esdm.go.id, disebutkan bahwa PLTA Batang Toru di Sumatera Utara mulai beroperasi pada tahun 2022.***