Pesantren Waria Al-Fatah Yogyakarta, Jadi Tempat Aman Para Transpuan Beribadah

inNalar.com – Pondok yang berada di Yogyakarta ini tidak seperti pesantren pada umumnya, sebab para santrinya merupakan para transpuan.

Pada umumnya, pondok pesantren memiliki santri laki-laki dan perempuan untuk menimba ilmu, tetapi terdapat keunikan pada pesantren yang satu ini.

Pesantren ini diisi oleh mayoritas waria yang ingin belajar mendalami ilmu agama.

Baca Juga: Kuota Terbatas! Peacesantren Welas Asih, Pesantren yang Terapkan Kurikulum Kerukunan dan Kedamaian

Pondok pesantren ini memberikan kesempatan dan memberikan wadah bagi para transpuan untuk belajar dan beribadah.

Pondok pesantren ini terletak di Jalan Pondongan, Sayangan, Jagalan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Para transpuan yang menimba ilmu di pesantren ini terlibat secara aktif dalam mengaji membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an, melafalkan asmaul husna, dan berdoa bersama-sama.

Baca Juga: Sampai Dilirik PBB! Kurikulum Pondok Pesantren di Garut Ini Paling Beda

Pondok pesantren Waria Al-Fatah ini pertama kali terbentuk pada 17 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2008 oleh Ibu Shinta Ratri.

Pendirian pesantren ini didasari inisiatif oleh salah satu tokoh agama yang ingin menciptakan tempat belajar agama bagi para waria.

Tidak bisa dipungkiri bahwa para transpuan sering kali mengalami kesulitan untuk beribadah terutama di ruang publik.

Baca Juga: Lulus Bisa Lanjut Studi ke Turki, Pesantren Terbaik Indonesia Ini Salah Satu Cabangnya Ada di Yogyakarta

Oleh karena itu, dengan didirikannya pesantren ini diharapkan bisa menjadi tempat yang aman bagi para transpuan untuk beribadah.

Di pesantren ini waria bisa memperdalam ilmu agama islam mereka. Pesantren ini menjadi ruang yang aman dan nyaman bagi para waria untuk beribadah.

Dikutip dari pemimpin pondok pesantren waria Al-Fatah ini menyebutkan bahwa beragama merupakan kebutuhan spiritual bagi siapa saja, termasuk para waria.

Waria juga memiliki hak untuk beragama serta beribadah sesuai dengan kepercayaan yang dianut oleh masing-masing.

Kegiatan Keagamaan di Pesantren Waria Al-Fatah

Baca Juga: MAJELIS SHOLAWAT BERUBAH JADI LADANG MAKSIAT

Terdapat beberapa kegiatan rutin yang bisa dijalankan di pondok pesantren ini, khususnya adalah pembelajaran agama.

Sebagai contoh, para waria bisa latihan membaca Al-Qur’an, menghafal surat-surat Al-Qur’an, mengaji fikih, hingga belajar tata cara salat yang benar.

Selain itu, di pondok pesantren ini juga rutin digelar pelatihan keterampilan sehingga para waria bisa mengikutinya untuk meningkatkan taraf hidupnya.

Baca Juga: Orang Luar Madiun Auto Terkecoh! SMK di Jawa Timur Ini Punya Nama Paling Unik: Mulainya Sore atau Pagi?

Sebagai informasi, waria yang menimba ilmu di pondok pesantren Al-Fatah ini memiliki berbagai macam pekerjaan. Mulai dari pengamen, pekerja salon, hingga pemulung.

Berbeda dengan pesantren-pesantren pada umumnya, sebagian besar dari mereka ini tinggal di luar pesantren atau tinggal di rumah masing-masing.

Meskipun pondok pesantren ini pernah mengalami berbagai penolakan dari berbagai organisasi, tetapi pada akhirnya pesantren ini tetap bisa meneruskan kegiatannya.

Dengan segala niat baiknya, pesantren ini menjadi tempat bernaung bagi para transpuan untuk bisa aman dan nyaman belajar dan beribadah. ***