

inNalar.com – Warga asal kampung di daerah Mojokerto ini melihat adanya istana megah yang telah ada di zaman Kerajaan Majapahit.
Kerajaan majapahit sendiri telah meninggalkan banyak jejak bersejarah yang ceritanya menyebar luas di Indonesia.
Kerajaan majapahit ini dulunya terletak di Jawa Timur dan memiliki ibu kota di daerah Trowulan, Kabupaten Mojokerto pada masa kepemimpinan Raja Hayam Wuruk.
Baca Juga: Cocok Buat Tempat Cari Jodoh, Bandung Jadi Daerah Penghasil Wanita Cantik Nomor 1 di Jawa Barat
Kerajaan Megah ini dulunya berdiri di tahun 1293-1527 M. dan didirikan oleh Raden Wijaya yang pada puncaknya menjadi kemaharajaan raya di bawah kepemimpinan Raja Hayam Wuruk.
Kerajaan Majapahit ini merupakan kerajaan megah terbesar Hindu-Buddha yang terakhir menguasai Nusantara kala itu.
Kerajaan Majapahit ini merupakan sebuah kerajaan yang sangat megah dan pastinya banyak peninggalan-peninggalan yang sampai saat ini masih menjadi misteri.
Dilansir dari inNalar dari Youtube Bongkotan Pring ada sebuah fenomena yang berupa beberapa diantaranya merupakan benda-benda yang terdapat di dalam Kerajaan Istana Majapahit.
Benda-benda itu ditemukan letaknya di Lereng Gunung Welirang, Desa Janjing yang terlihat belum banyak terjamah oleh manusia.
Di Lereng Gunung Welirang terdapat bukti peninggalan kuno yang tampak seperti batu batuan biasa dan berada di sekitar lereng namun jika teliti lebih lanjut batu-batuan tersebut seperti membentuk peralatan kuno.
Salah satu benda tersebut merupakan Lumpang berukuran besar, dan masih terlihat cekungan yang tertutup oleh daun bambu dan tertumpuk oleh batu besar.
Diyakini Benda ini terbawa pada saat adanya banjir bandang dan longsor sehingga benda itu berhenti disana dan menyatu pada bebatuan besar lainnya yang terhempas dari atas gunung.
Terdapat pula sebuah bongkahan batu bata merah, yang terlihat sudah dikelilingi lumut sehingga warnanya pun sudah berubah menjadi kehitaman.
Baca Juga: Mega Proyek Jembatan Bulan Kaltara Senilai Rp7,7 triliun Akan Kalahkan Jembatan Suramadu
Dan ditelusuri lebih lanjut bongkahan tersebut masih ada yang berbentuk bangunan setengah hancur
Bangunan separuh ini diyakini telah tergerus oleh banjir bandang dan juga longsor yang mengakibatkan bangunan tersebut tidak lagi utuh.
Peninggalan-peninggalan ini terletak di dasar sungai yang disinyalir bekas pemukiman pada masa zaman majapahit kala itu.***