
inNalar.com – Warga Pekanbaru pastinya sudah bisa menebak gedung yang disebut-sebut sebagai perpustakaan terbesar di Indonesia mana kah ini.
Bagi yang belum mengetahuinya, Gedung Taman Baca Soeman HS inilah yang dimaksud. Bangunannya amat mencolok karena lokasinya tepat berada di jantung kota Pekanbaru, Riau.
Gedung perpus terbesar di Indonesia ini kentara menjulang bersusun 6 lantai dengan gaya arsitektur unik menyerupai mushaf al quran yang terbuka, bangunan ini berada tepat di samping Kantor Gubernur Riau.
Berbicara mengenai sejarah kehadiran perpus megah ini, ternyata sebelum diresmikan pada tahun 2008, taman literasi baca ini dibangun di atas tanah yang sudah ada gedung fungsional sebelumnya.
Lebih jauh sebelum dibangun di pusat kotanya, dahulu fasilitas perpustakaan terbesar di Indonesia ini terletak di daerah mempelosok bernama Gobak.
Namun dikarenakan daerahnya yang tidak terlalu familiar dan strategis dilihat khalayak, Pemerintah Provinsi Riau memutuskan untuk memindahkan pembangunan gedung perpustakaan ke tengah kota Pekanbaru.
Pergeseran lokasinya pun cukup jauh, yakni sekitar 45,2 kilometer jika diukur melalui penghitungan jarak Google Maps. Barulah setelah itu, perpustakaan yang bernama Soeman HS ini dibangun di lokasi terbarunya.
Menariknya, lahan pembangunan perpus terbesar di Indonesia ini dahulu adalah bekas Gedung DPRD Riau. Bersandingan dengan Kantor Gubernur, traffic peminat perpustakaan pun melesat signifikan.
Berdasarkan data ter-update yang dirilis oleh PPID Riau, total pengunjung Perpustakaan Soeman HS hingga Oktober 2023 mencapai 80.166 orang.
Baca Juga: Terobosan Unik, Belajar di Sekolah Alam Banyuwangi Ini Cukup Bayar Pakai Sayur
“Hingga Oktober 2023, total pengunjung Perpustakaan Soeman HS mencapai 80.166 orang.”
Sementara penghitungan pengunjung yang direkap per harinya, rata-rata 963 orang.
Lantas, bagaimana bangunan ini menjadi begitu megah dan unik? Jadi sebenarnya rencana pembangunannya yaitu melebur gedung lama dan gedung baru.
Tujuannya agar masyarakat masih bisa melihat bentuk khas gedung masa lampau sekalian menjadi edukasi sejarah.
Terangnya begini, gaya gedung awalnya sebenarnya bermaksud menggabungkan aula Ismail Suko dan Aula Wan Ghalib.
Baca Juga: LINK Live Streaming Bali United vs Persib Bandung BRI Liga 1 2024 Indosiar, Prediksi Skor, dan H2H
Lalu pihak pemerintah menambahkan gedung bertingkat setinggi 5 lantai. Selanjutnya bagian atap akan dihiasi dengan bentuk rehal.
Namun akhirnya yang terealisasi justru jauh lebih filosofis, yaitu dengan melebarkan atap berbentuk rehal alquran yang menaungi badan gedung.
Cantiknya lagi, bangunan tersebut didominasi dengan material kaca dan lantainya tersusun hingga 6 tingkat.
Baca Juga: Kisah Pesantren Unik Al Kasyaf Bandung, Punya Usaha Bank Sampah untuk Biayai Kehidupan Santrinya
Pada dasarnya, penggunaan material kaca yang mendominasi dimaksudkan agar penerangan lebih hemat biaya dan energi.
Konsep lama mau pun baru pada dasarnya tidak jauh berbeda dari segi pemaknaan filosofisnya.
Gedung Perpustakaan Soeman HS sengaja dibangun dengan desain yang meleburkan nilai budaya Melayu dan Islam.
Baca Juga: Berjuluk Sekolah Master, Sekolahan di Depok ini Ternyata Menjadi Tempat Belajar Anak Jalanan
Perpustakaan terbesar di Indonesia ini kemudian mengokoh kuat pada gedung yang luasnya mencapai 1.500 meter persegi, melansir dari penelitian UIN Suska Riau.***