Pesantren Ekologi Misykat Al Anwar Bogor, Ajari Santri Melawan Krisis Iklim dengan Kurikulum Ini

inNalar.com – Pesantren di Bogor ini miliki kurikulum unik untuk ajari santrinya melawan krisis iklim.

Pesantren unik di Bogor ini sudah dirintis sejak tahun 2018 silam dengan mengusung kurikulum yang tidak biasa ditemukan di pesantren pada umumnya.

Dari adanya konflik agraria serta perampasan tanah yang merusak lingkungan dan merugikan petani di Indonesia, maka dicetuskanlah pesantren ini.

Baca Juga: Pondok Pesantren di Cilacap Ini Ajarkan Santrinya Peduli Lingkungan dan Miliki Beragam Aktivitas Unik

Pesantren yang diasuh oleh sepasang suami-istri Siti Barokah dan Roy Murtadho ini bernama Pesantren Ekologi Misykat Al Anwar Bogor. Disisipkannya kata ‘ekologi’ ternyata bukan tanpa alasan.

Tempat pesantren ini terletak 12 kilometer di belakang Institut Pertanian Bogor. Pesantren ini menjadi tempat belajar sekaligus mondok alternatif bagi anak-anak korban pembangunan yang tidak membunyai uang serta keterbatasan akses ke lembaga pendidikan formal.

Dilansir dari Siti Barokah atau yang kerap dipanggil Oka, sasaran siswa atau santri dari program ini yaitu anak keluarga miskin kota korban penggusuran serta anak desa korban konflik sosial-ekonomi agraria.

Baca Juga: SAAJA, Sekolah Gratis untuk Anak Jalanan di Tengah Himpitan Gedung Kota Jakarta

Adapun keunikan dari pesantren ini yaitu mengedepankan pembelajaran kritis khususnya mengenai krisis iklim dan kerusakan alam. Termasuk juga di dalamnya diajarkan keberagaman latar belakang, ras, agama, hingga orientasi dan identitas gender.

Pesantren Ekologi di Bogor

Ditambahkannya kata ‘ekologi’ pada nama pesantren yang ada di Bogor ini bukanlah tanpa alasan. Sebab, ekologi ini menjelaskan hubungan antara manusia dan alam yang tidak bisa dipisahkan.

Baca Juga: Pertama di Indonesia! Pesantren di Banten Ini Jadi Cahaya Bagi Tunanetra Muslim untuk Menimba Ilmu Agama

Termasuk juga mengenai keberagaman di dalam ekosistem alam yang terdiri atas keanekaragaman hayati. Begitu juga dengan keberagaman manusia seperti identitas, agama, ras, dan suku yang tidak bisa diseragamkan.

Para santri di sini diajarkan mengenai keterukaan an penerimaan mengenai identitas diri, keyakinan agama, serta wawasan ekologi.

Santri dilatih untuk berpikir secara logis dan kritis dengan cara mendiskusikan bacaan dengan argumentasi ilmiah.

Ada salah satu program yang menarik di Pesantren Ekologi Misykat Al Anwar ini yaitu sekolah ekologi politik.

Para santri diajak untuk mendiskusikan ekologi politik, bencana lingkungan, krisis iklim, ekososialisme, hingga kapitalisme.

Baca Juga: Patrick Kluivert Bawa Mantan Pemain Belanda Berdarah Maluku Jadi Asisten di Timnas Indonesia, Siapa? Cek Profilnya

Santri juga belajar mengenai kondisi alam dan lingkungan serta cara pencegahan terjadinya kerusakan. Para santri bisa ikut serta mempraktekannya dengan membatasi sampah dan menanam sayuran sendiri.

Pesantren Ekologi Misykat Al Anwar ini memiliki kebun sendiri yang digunakan untuk menanam sayuran dan buah untuk dikonsumsi.

Selain itu, bangunan dari pesantren ini juga dibangung dengan prinsip ramah lingkungan. Pesantren ini dibangung dengan menggunakan bahan bekas. Ruangannya dibuat kaya akan angin dan cahaya, karena digunakan juga panel surya untuk memenuhi kebutuhan listriknya.

Baca Juga: Dijuluki Sekolah Lego, Sekolahan di Lombok Barat Dibangun Menggunakan Daur Ulang Sampah Plastik

Pengajaran di Pesantren Ekologi Misykat Al Anwar

Pesantren ini menyediakan paket B dan C atau yang setara dengan SMP dan SMA. Santri nantinya akan menempun pendidikan selama 3 tahun dengan waktu yang fleksibel.

Pesantren ini diberikan keluwesan dari dinas pendidikan setempat untuk menjalankan kurikulumnya.

Selain diajari Pendidikan agama seperti aqidah, fiqih, hadist, Bahasa Arab, dan shorof, santri juga diajari materi formal lainnya seperti matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.

Pembelajaran tidak hanya terpaku pada pembelajaran di kelas, santri juga diajak untuk jalan-jalan melihat dunia luar. Selain itu, di pesantren ini juga disediakan banyak buku sebagai bahan literatur. Ada buku teks-teks islam, novel-novel dunia, buku ekonomi politik, hingga buku lingkungan.***