
inNalar.com – Pondok pesantren di daerah Provinsi Jawa Timur dihuni oleh berbagai macam santri yang memiliki gangguan mental dan jiwa.
Kalian tidak salah dengar, salah satu ponpes di Jawa Timur ini memiliki keunikanya sendiri dengan memiliki santri yang dianggap odgj.
Kebanyakan dari mereka yang memasuki pondok pesantren mempunyai riwayat gangguan jiwa mulai dari yang biasa sampai kronis.
Baca Juga: Pesantren Ekologi Misykat Al Anwar Bogor, Ajari Santri Melawan Krisis Iklim dengan Kurikulum Ini
Melansir dari akun kanal youtube Ngeluyur_Channel, ponpes tersebut berada di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur.
Terdapat banyak pasien yang dijadikan santri di tempat ini, dengan harapan setelah melalui banyak treatment tersendiri mereka dapat kembali sehat secara mental.
Pondok pesantren unik ini dikenal dengan sebutan ponpes Al-Ghafur yang sudah berdiri sejak puluhan tahun silam.
Pemilik asli bangunan tersebut yang bernama H. Nawawi mengatakan bahwa tempat yang dia kelola saat ini sudah ada sejak tahun 1989.
Jika dihitung dari tahun 2025 menuju tahun 1989 ponpes ini sudah melewati sekitar 36 tahun.
Selama 36 tahun tersebut pengurus pondok melakukan metode yang sama setiap saat untuk mengembalikan kesehatan mental dari santrinya yang mengalami odgj.
Baca Juga: SAAJA, Sekolah Gratis untuk Anak Jalanan di Tengah Himpitan Gedung Kota Jakarta
Menurut penuturan H.Nawawi, pondok pesantren di Bondowoso, Jawa Timur yang dia kelola ini tidak menggunakan pengobatan medis sedikitpun.
Namun menggunakan pengobatan secara non-medis yang diantaranya seperti sholat 5 waktu, ngaji al-Quran, sholat malam atau sholat tahajud dan lain sebagainya yang mengandung unsur agama.
Penggunaan terapi yang berbasis spiritual agama ini dikarenakan semula tempat tersebut memang digunakan untuk belajar agama oleh santri-santri yang kesehatan jiwa dan mentalnya terjaga.
Tetapi mengalami pergesaran akibat hal yang tidak terduga yaitu adanya santri yang memiliki pengidap gangguan jiwa.
Sehingga sampai saat ini tempat yang berada di Bondowoso, Jawa Timur tersebut hanya menerima santri yang mengidap odgj.
Sudah banyak santri yang mengidap keterbelakangan mental yang membaik kesehatan jiwanya setelah dimasukkan ke tempat ini.
Sampai saat ini, tempat tersebut telah menjadi alternatif rehabilitasi bagi masyarakat yang mempunyai anggota keluarga pengidap gangguan jiwa.
Terdapat beberapa santri pasien yang dapat diajak bicara layaknya orang normal saat berada di tempat tersebut.
Jadi tidak semua orang disana mengidap penyakit mental yang sangat parah, terdapat beberapa orang yang mulai membaik dengan seiringnya waktu.
Pondok pesantren Al-Ghafur menjadi salah satu tempat yang unik di daerah Bondowoso dan menjadi salah satu tempat rehabilitasi berbasis tempat pembelajaran.
Semoga tempat tersebut dilirik oleh pemerintah Indonesia sehingga dapat membantu penyembuhan pasien yang berada disana.***