

inNalar.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mendukung proyek ambisius Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Wilayah Kalimantan Barat.
Sutarmidji Gubernur Kalimantan Barat saat menghadiri Seminar International Knowledge Sharing terkait Perkembangan Energi Nuklir di Indonesia untuk mendukung pembangunan industri berbasis IPTEK di Kalimantan Barat.
Dari informasi yang diperoleh melalui website resmi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Gubernur Kalbar H. Sutarmidji menyampaikan alasan tentang ketertarikannya dalam pengembangan Energi Nuklir yang ini.
Adapun alasannya adalah dengan adanya energi nuklir terbarukan akan terciptanya ketahanan dan kemandirian energi nasional.
Target energi terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025, maka Pemerintah Kalau mantan Barat terus mengupayakan. Kebijakan dalam pengembangan pembangkit listrik yang berbasis energi terbarukan.
Diharapkan energi berbasis nuklir ini akan menjadi energi yang aman, andal, murah, serta ramah lingkungan sehingga tidak memperparah kondisi lingkungan akibat efek gas rumah kaca.
Sehingga dengan alasan tersebut lah Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mendukung perencanaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Gubernur Kalbar H. Sutarmidji menurut Turkan bahwa di Kalimantan Barat terdapat kurang lebih 400 desa yang belum teraliri listrik dari total 2031 desa yang ada di Kalimantan Barat.
Selanjutnya, masih ada 1400 desa yang pengaliran listriknya belum dilakukan secara merata. Hal itu disebabkan oleh tingginya nilai jual dari listrik yang menggunakan fosil.
Untuk membangun ketahanan listrik diperlukan investasi yang cukup besar sedangkan di sisi lainnya n bahan baku uranium di Kalimantan Barat memiliki potensi yang sangat besar.
Oleh karena itu, Sutarmidji mendukung penuh pembangunan PLTN untuk mengaliri listrik ke seluruh wilayah Kalimantan Barat.
Sutarmidji berharap agar pembangunan PLTN ini bisa digali lebih lanjut dan bisa mendukung Kalimantan Barat memiliki Power plan dari energi nuklir yang akan lebih murah.
Menurut Sutarmidji juga mengenai tenaga oistritidak boleh ketergantungan dengan negara lain karena dapat membuat produk yang dimiliki kalah daya saingnya dan tak dapat menembus pasar.
Sehingga diupayakan untuk pembangunan PLTN di Kalimantan Barat ini dengan energi utama nuklir bisa berjalan dengan baik sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tidak hanya itu degan proyek ambisius ini diharapkan akan mampu memperlancar persaingan produk untuk menembus pasar dengan mengurangi biaya operasi yang lebih rendah melalui biaya listrik yang rendah juga.***