

inNalar.com – Terminal LPG Tuban yang dibangun bertujuan untuk menggantikan penyimpanan LPG terapung yang berada di Kalbut.
Saat ini, sedang berlangsung pembangunan proyek terminal LPG yang akan menjamin pasokan terhadap Nasional.
Diketahui, proyek saat ini sudah memasuki tahap dua dan siap memasok 40% LPG nasional pada 2026 mendatang.
Pembangunan tahap pertama dilakukan pada 2019 sampai akhir tahun 2022 pada proses persiapan lahan dan tangki.
Tahapan kedua pembangunan di mulai pada Februari lalu dengan kerjasama PT Wijaya Karya (WIKA) dan PT JGC Indonesia.
Terminal LPG Tuban ini mempunyai kapasitas 2 tangki pendingin dengan masing-masing kapasitas 44.000 MT.
Lainnya 2 tangki bertekanan yang berkapasitas 2.500 MT masing-masing tangki.
Total kapasitas sebesar 93.000 MT dan didukung oleh 3 dermaga yang mempunyai kapasitas 65.000 DWT
Proyek Terminal LPG Tuban yang dikelola oleh anak Usaha PIS atau PT Pertamina Energy Terminal (PET) yang juga mengelola termina energi strategis di Indonesia.
“Salah satunya adalah Terminal LPG yang kedepannya akan memegang peranan besar dalam ketahanan energi karena akan melayani 40% permintaan LPG nasional khususnya area Indonesia bagian timur,” ujar CEO PIS Yoki Firnandi dalam keterangan tertulis.
Selanjutnya, Terminal LPG juga akan menjadi hub suplai LPG pada wilayah Jawa Timur, Bali, NT, Kalimantan juga Sulawesi.
Selama proyek berlangsung terdapat 1.142 orang sebagai tenaga kerja.
Proyek ini juga menyerap Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 33,23 persen.
Pemerintah juga berupaya dalam meningkatkan peringkat daya saing Indonesia di Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Index yang semula peringkat 44 dan naik menjadi 34 pada tahun 2022
Proyek ini juga menambah dalam penyerapan tenaga kerja dan juga membantu menggerakkan perekonomian nasional.***