Mengejutkan! 3 Hewan Ini Diprediksi Bakal Punah Tahun 2050, Apakah Binatang Asal Indonesia Ikut Terdampak?

inNalar.com – Fenomena punah dari makhluk hidup, entah itu tanaman atau hewan, menjadi salah satu dari banyaknya hal yang para ilmuwan coba cegah untuk tidak terjadi.

Meskipun begitu, ada beberapa hewan yang masuk dalam kategori akan punah dalam beberapa puluh tahun ke depan.

Salah satu faktor yang mendorong percepatan punah dari beberapa spesies, baik hewan maupun tumbuhan, adalah perubahan iklim.

Baca Juga: Hikmah dan Keistimewaan Orang Mudah Memaafkan, Kata Buya Yahya: Ini Langkah Luar Biasa Menuju Kemuliaan

Tidak bisa dipungkiri jika perubahan iklim di masa modern ini berjalan terlalu cepat dan dapat menyebabkan hewan terancam punah.

Beberapa jenis hewan menghadapi kepunahan karena mereka tidak bisa hidup di suhu yang semakin hangat.

Selain suhu, kepunahan yang terjadi pada hewan juga bisa disebabkan akibat bencana atau rusaknya habitat tempat tinggal mereka.

Baca Juga: Unik! Tradisi 3 Desa di Jawa Timur Ini Tak Pernah Terlepas dari Pasir Sebagai Alas Tidur, Mengapa?

Karena itu, beberapa hewan bahkan harus menghadapi resiko kepunahan pada tahun 2050.

Berikut adalah 3 daftar hewan yang diperkirakan akan punah pada 2050, sebagaimana dilansir dari discover magazine.

1. Gajah Hutan Africa

Gajah Hutan Africa (Loxodonta cyclotis) sudah hidup di bagian dalam hutan tropis Afrika selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Telkomsat Sukseskan Ground Breaking Pusat Latihan Sepak Bola Nasional di IKN

Sekitar seratus tahun yang lalu, bahkan populasi dari gajah ini mencapai 5 juta ekor Gajah Hutan Afrika.

Sayangnya, populasi dari gajah ini turun drastis dan sekarang hanya sisa beberapa ratus ekor saja.

Resiko kepunahan dai hewan satu ini adalah karena gajah adalah salah satu korban dari perburan liar dan hilangnya lahan tempat tinggal mereka.

2. Amur Leopard

Selanjutnya adalah Amur leopard yang memiliki nama latin Panthera pardus orientalis.

Amur leopard atau macan tutul Amur adalah seekor kucing besar yang hidup di hutan beriklim sedang dan hutan campuran.

Macan tutul Amur adalah hewan penyendiri dan dapat berumur 10 hingga 15 tahun ketika di alam liar dan 20 tahun di penangkaran.

Sama seperti gajah hutan Afrika, resiko kepunahan dari macan tutul Amur ini adalah karena perburuan liar dan penggundulan hutan.

Status macan tutul Amur di Word Wide Fund for Nature (WWF) adalah terancam punah.

3. Yangtze Finless Porpoise

Yangtze finless porpoise atau lumba-lumba tidak bersirip Yangtze adalah satu dari dua jenis lumba-lumba yang hidup di Sungai Yangtze.

Jenis lumba-lumba lainnya adalah lumba-lumba Baiji yang sayangnya sudah dinyatakan punah pada tahun 2006.

Lumba-lumba tidak bersirip Yangtze juga dinyatakan oleh WWF sebagai hewan yang terancam punah.

Populasi lumba-lumba tidak bersirip Yangtze diperkirakan hanya ada kurang lebih 1.100 ekor saja di Sungai Yangtze.

Penyebab resiko kepunahan dari lumba-lumba ini adalah resiko terkena kail pancing serta tertabrak oleh perahu juga polusi air yang membunuh manga-mangsa mereka.***

Rekomendasi