inNalar.com – Apakah kamu pernah memperhatikan teman sekolah yang terlihat memiliki kebiasaan tidur di kelas, tetapi kok nilai di seluruh mata pelajarannya selalu bagus? Atau jangan-jangan itu kah dirimu?
Biasanya siswa sekolah yang seperti ini dipandang teman-temannya sebagai anak yang terlahir dengan genetik cerdas. Lantas, apakah kebiasaan unik ini memang demikian?
Bisa dikatakan ada benarnya bahwa murid pintar yang agak nyentrik ini disebut sebagai anak cerdas. Namun bukan murni andil dari genetik kecerdasannya saja lho.
Baca Juga: Tradisi Makan di Pesantren Jawa Barat Ini Mirip Sekolah Internasional, Ternyata Ada Maksudnya
Siswa yang demikian memang cerdas dikarenakan ia mengetahui strategi untuk belajar secara efektif. Apa yang dilakukan temanmu ini bisa jadi menggunakan konsep ‘Study smarter not harder‘.
Kamu pun bisa meniru kebiasaannya. Jadi, tingkah nyentriknya ini bukan 100 persen berasal dari privilege sejak lahir ya. Justru para pelajar yang seperti ini diam-diam tengah berusaha belajar secara efektif.
Siswa dengan kebiasaan tidur singkat di kelas tetapi nyatanya nilai setiap mata pelajarannya rerata bagus ini ternyata mereka sedang memaksimalkan power nap, apa itu?
Sebuah penelitian mengungkap keajaiban Power nap dalam meningkatkan produktivitas otak, terutama bagi siswa di sekolah. Melansir dari laman Sleepopolis, seseorang yang terlelap dalam kondisi antara terjaga dan tidak sadar inilah saatnya fase otak kita berada di tingkat kreativitas yang tinggi.
Istilah dalam penelitian disebut dengan kondisi Hypnagogic. Namun sebelum membahasnya lebih jauh, bagaimana caranya agar siswa pun dapat nilai bagus meski punya polah nyentrik seperti ini?
Tentu caranya bukan dengan tidur di kelas saat guru menjelaskan ya. Siswa bisa hadir di kelas sekitar 15-20 menit sebelum pelajaran dimulai. Nah, pada rentang waktu inilah saatnya maksimalkan power nap.
Pengaruh Postif Kebiasaan Tidur Power Nap Menurut Penelitian
Tahukah bahwa kebiasaan power nap ini ternyata memberikan tiga efek luar biasa bagi setiap murid.
Menurut penelitian bidang neuroscience dalam studi ‘Sleep-dependent: Learning & Vigilance (Mednick & Nakayama, 2002) mengungkap bahwa tidur singkat selama 10-20 menit mampu membuat seseorang menjadi lebih fokus usai terbangun.
Tidak hanya itu, power nap juga dapat memperbaiki memori otak kita sehingga saat ada pelajaran yang masuk beberapa saat setelah terbangun tenu ingatan otak kita secara fresh akan menerima dan mengingatnya dengan baik.
Efek positif tersebut sebagaimana diungkap oleh Diekelmann & Born (2010) dalam studinya yang telah disitasi sebanyak 4.861 kali tersebut.
Pengaruh baik selanjutnya adalah untuk memperbaiki energi dan mengembalikan tenaga seseorang yang sebelumnya mengalami kelelahan mental.
Secara khusus hal ini dibahas oleh peneliti Clinical Neuropsychologist Catherine Milner (2009). Pada studinya, ia fokus mengungkap keajaiban tidur siang terhadap performa belajar, mood, dan kognitif siswa.
Tidur siang tersebut tidak hanya berfungsi untuk bersiap menerima pelajaran baru setelahnya, tetapi juga menjadi salah satu cara terbaik untuk memperbaiki suasana hati seorang siswa.
Inilah mengapa kita suka melihat teman kelas selalu mendapatkan nilai bagus meski ia tampak suka tidur di kelas.
Baca Juga: 3 SD Nasional Plus Terbaik di Medan ini Biaya Masuknya Fantastis, Tembus Rp 54 Juta per Tahun!
Perlu diingat, kebiasaan tidur siang ini jangan dilakukan di tengah pembelajaran ya karena bagaimana pun kita sebagai pelajar perlu menghargai keberadaan guru yang tengah memberikan penjelasan ilmu.***