

inNalar.com – Banyak kisah inspiratif seseorang yang dapat menjadi pelajaran bagi orang lain. Sebagaimana kegagalan dan keberhasilan setiap orang pasti berbeda-beda.
Tidak jauh dari perihal ekonomi yang sering jadi kendala, kisah inspiratif ini pun datang dari Dodi Efendi yang berasal dari Ciamis.
Awalnya, seorang Dodi Efendi juga merupakan pegawai ASN pada umumnya yang sering menjadi pekerjaan sehari-hari.
Baca Juga: Rayyanza Terinfeksi Virus Adenovirus yang Membuat Paru-parunya Radang, Begini Gejala Penyakitnya
Namun seiring berjalannya waktu, Dodi katakan jika dirinya juga ingin menerapkan pesan Rasulullah untuk tetap berniaga apapun pekerjaan yang dimilikinya.
Kemudian, Dodi Efendi memiliki keinginan untuk bekerja dan merintis usaha tahu bulat dan sotong.
Pabrik yang dibangun kecil itu dinamai dengan “Macakal”, yang dengan nama itu diharapkan dapat menjadi mandiri tanpa bergantung dengan siapapun.
Perdagangan tahu bulat dan sotong yang kini kian berkembang, menjadi salah satu pilihan Dodi untuk lebih fokus lagu dalam usahanya tersebut, hingga mengundurkan diri dari ASN.
Pilihan itu diambil dengan keputusan yang matang, seperti ridho orangtua, serta istikharah panjang dalam beberapa waktu.
Dodi menjelaskan, pertama kali muncul tahu bulat yakni tahun 2005, dan memang sangat diminati dan itu menjadi awal mula terbentuknya produksi itu.
Perhari diperlukan kacang kedelai sebanyak 20 ton untuk produksi 200- 250 000 butir sebagaimana dilansir dari YouTube Naik Kelas.
Tahu Bulat ini dikirim ke sebagian besar di pulau jawa, dan sisanya di pulau lampung, palembang, hingga padang.
Dodi katakan, pasar penjualannya sangatlah luas, karena harganya murah.
Kemudian, pada tahun 2016, baru ada mesin tahu bulat, sehingga hanya pembuatan sotong yang digarap secara manual.
Usahanya itu juga pernah mengalami fase turunnya karena hutang yang dimiliki. Itulah kemudian ada beberapa mitra yang disaring kembali kebenarannya.
Dodi katakan, dalam usahanya itu, sangat selektif untuk memilih mitra mana yang baik dan yang buruk.
Kini, Dodi sudah memiliki 170 karyawan yang banyak datang dari tetangga. Usahanya pun berkembang dari waktu ke waktu hingga bisa mencapai omzet miliyaran melebihi apa yang diduga.
Dodi Efendi berpesan, harus terus belajar dalam membangun sebuah usaha, karena jika ada masalah pasti ada kekurangan ilmu didalamnya.
Dari waktu ke waktu harus lebih baik, perilaku harus diperbaiki, dan ibadah pun juga”, tutur Dodi Efendi.
Inilah cerita inspiratif dari pengusaha tahu bulat dan sotong, Dodi Efendi yang penuh dengan perjuangan dan konsistensi.***