

inNalar.com – Siapa yang lagi nyari ide jualan yang modalnya minim? Mungkin kisah angkringan Soearti di Ciamis bisa menginspirasi.
Fiqqy memiliki usaha angkringan gerobak. Eits, meskipun hanya gerobak, omzetnya mencapai jutaan rupiah perhari.
Modal minim kok bisa hasilkan omzet segitu? Yuk kita simak perjalanan Fiqqy membangun angkringan Soearti dari awal.
Dilansir inNalar.com dari salah satu video YouTube yang diunggah oleh akun Naik Kelas.
Fiqqy bukan anak seorang pedagang. Tapi, ia mulai gemar berjualan sejak SMA, seperti pulsa, keripik, dan lain-lain.
Saat ia duduk di bangku kuliah, ia mencoba menjual barang yang lebih mahal, jual sepatu misalnya.
Melihat kegigihan Fiqqy, teman sekelasnya menawarkan lowongan untuk membantunya meng-handle angkringan.
Bermula dari situlah perjalanan usahanya dimulai, tepatnya pada tahun 2013 silam.
Empat tahun berlalu, teman Fiqqy pindah ke Bandung untuk membuka usaha lagi.
Ia ditunjuk temannya untuk meng-handle angkringan sendiri, dan ternyata, tak semudah yang ia pikirkan.
Baca Juga: Seberapa Egois Dirimu? Tes Kepribadian: Ambil Satu Pilihan dari 10 Keputusan Tersulit di Hidupmu
Dulu, omzet yang Fiqqy dapatkan tiap harinya hanya 100 ribu rupiah. Itupun dibagi 2 untuk dibagikan kepada dua karyawannya.
“Ya karena hanya gerobak, jadi dianggap sederhana dan gak keren gitu,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, omzet yang didapat belum bisa menutupi modal yang dikeluarkan.
Fiqqy memutar balik otak untuk menemukan ide. Ia memilih menjual makanan yang tidak terlalu bersaing.
Ia akhirnya memutuskan untuk menjual makanan dengan harga murah dengan suasana yang klasik.
Angkringan Soearti, diambil dari nama ibu teman Fiqqy yang dulu mengajaknya berjualan.
Harga jual yang relatif lebih murah dibanding tempat lainnya, membuat angkringan ini banyak diminati.
“Pernah kita dengar mau ada penataan jalan. Karena kita angkringan, kita harus pindah,” jelas Fiqqy.
Sempat termotivasi oleh kedai bernuansa klasik di Jogja, ia lantas mencari ruko kosong.
Setelah mendapat tempat yang diinginkan, ternyata penataan jalan tidak jadi dilakukan.
“Akhirnya dua-duanya jalan. Yang di kedai jalan, yang di angkringan gerobak juga jalan,” ungkap Fiqqy.
Angkringan Soearti kini ramai dikunjungi. Omzet yang dihasilkan sepuluh kali lipat lebih banyak daripada dulu.
“Kalau sekarang kadang bisa nyampe jutaan perharinya,” kata Fiqqy sambil tersenyum.
Usia yang baru mencapai 30 tahun, membuatnya dicap sebagai pengusaha sukses yang masih muda. ***