

inNalar.com – Jembatan Suramadu hadir sebagai penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Madura.
Tidak hanya itu, Jembatan Suramadu saat ini juga disebut-sebut sebagai yang terpanjang di Indonesia.
Jembatan Suramadu sendiri memiliki 3 bagian yang dibangun secara terstruktur.
Mulai dari jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), hingga jembatan utama (main bridge).
Lantas, seperti apa fakta pembangunan jembatan terpanjang di tanah air satu ini?
Proses pembangunan Jembatan Suramadu memerlukan waktu hingga 6 tahun lamanya.
Baca Juga: Jadi Lambang Kota! Menara Pandang di Banjarmasin Kalimantan Selatan Punya Plaza dan Ruang Seminar?
Tepatnya sejak tahun 2003 sampai dengan 2009 melalui dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dikutip PUPR, total anggaran yang diperlukan mencapai lebih dari Rp4,5 triliun.
Jembatan Suramadu sendiri memiliki pintu tol baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.
Berikut beberapa fakta menarik dari Jembatan Suramadu tersebut:
1. Digagas Era Soeharto, Dibangun Era Megawati, dan Diresmikan SBY
Pembangunan Jembatan Suramadu sebenarnya sudah digagas sejak awal pada era Presiden Soeharto.
Hanya saja, proses pelaksanaan pembangunan jembatan masih belum juga dilaksanakan hingga jabatan Presiden Soeharto pun lengser.
Sampai akhirnya proyek ini terlaksana di era Presiden Megawati Soekarno Putri.
Proses peresmian Jembatan Suramadu dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Tepatnya pada 10 Juni 2009 lalu sehingga pada periode ini jembatan tersebut sudah mulai beroperasi.
2. Sempat Digratiskan oleh Jokowi
Pada era kepemimpinan Presiden Jokowi, Jembatan Suramadu sempat digratiskan.
Awalnya, biaya gratis tersebut hanya berlaku untuk kendaraan dengan roda dua.
Kemudian pemerintah mulai mengambil kebijakan kembali untuk melakukan penetapan tarif jembatan.
3. Memiliki Panjang 5.438 Meter
Jembatan Suramadu memang terkenal sebagai jembatan terpanjang di tanah air. Adapun rentang panjang jembatan tersebut hingga 5.438 m.
Jembatan tersebut memiliki ketinggian 35 m di atas permukaan laut sehingga tidak akan menghambat kapal para nelayan yang melintas di bawahnya.
4. Memerlukan Ribuan Bahan Konstruksi
Proses pembangunan Jembatan Suramadu juga menghabiskan total 28.000 ton besi baja, 28.000 ton tulangan besi baja, 250.000 m3 beton, serta 600.000 ton campuran beton.
Bahan-bahan konstruksi tersebut juga dirancang agar terhindar dari korosi air laut.
5. Melibatkan 3.500 Pekerja
Pembangunan Jembatan Suramadu juga melibatkan setidaknya 3.500 pekerja.
Hadirnya Jembatan Suramadu sendiri diharapkan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat setempat.***