Nasib Ratusan Siswa SMAN 1 Mempawah Terancam Gagal Daftar SNBP 2025

inNalar.com – Ratusan siswa SMAN 1 Mempawah terancam gagal daftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.

Hal tersebut terjadi lantaran pihak sekolah yang lalai menginput data pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) hingga waktu yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Ratusan siswa sudah melakukan persiapan selama lima semester lamanya agar bisa masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur prestasi atau beasiswa sehingga nantinya siswa tidak perlu membayar biaya.

Atas kejadian tersebut, para siswa dan orang tua melakukan aksi protes kepada pihak sekolah agar bertanggung jawab atas kelalaiannya tersebut.

Baca Juga: Angin Segar untuk Dosen! Pemerintah Setujui Anggaran Tunjangan Kinerja 2025 Senilai Rp2,5 Triliun

Sebab, setidaknya ada 115 siswa yang dirugikan atas kelalaian pihak sekolah yang tidak menginput data di PDSS.

Sebagai informasi, terdapat persyaratan bagu siswa SMA/SMK yang masuk kuota eligible untuk bisa mengikuti SNBP.

Syaratnya yaitu dari pihak asal sekolahnya wajib melakukan registrasi di portal resmi SNPMB Kemdikbud.

Selanjutnya, pihak sekolah wajib mengisi rapor siswa di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) secara lengkap.

Baca Juga: Ini Persyaratan Usia Calon Siswa Baru SD, SMP, dan SMA Sesuai Arahan Kemendikdasmen untuk SPMB 2025

Adapun tahap pengisian data tersebut sudah ditentukan jadwalnya sesuai dengan timeline pendaftaran jauh-jauh hari.

Aksi protes tersebut bahkan sampai harus dikawal oleh pihak yang berwajib karena sempat menimbulkan ketegangan di antara siswa, orang tua siswa, dan pihak sekolah.

Para siswa menyampaikan rasa kekecewaannya lantaran impian masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur prestasi sirna begitu saja.

Orang tua siswa juga turut melakukan aksi protes karena setidaknya ada 115 siswa SMAN 1 Mempawah yang terancam gagal mengikuti SNBP 2025.

Baca Juga: Gaji Guru di Indonesia Terendah se-Asia Tenggara? di Bawah Filipina, Tertinggal Jauh dari Singapura

Para orang tua menyampaikan bahwa anak-anaknya telah mengorbakan pikiran dan waktu selama lima semester lamanya. Namun, kesempatan tersebut hilang begitu saja karena permasalahan administrasi tersebut.

Atas hal tersebut, Endang Superi Wahyudi selaku Kepala SMA Negeri 1 Mempawah menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh orang tua siswa yang dirugikan.

Kepala sekolah tersebut menegaskan bahwa akan bertanggung jawab atas masalah tersebut.

Disampaikan bahwa tanggung jawab tersebut berupa pemberian bimbingan belajar agar siswa yang eligible bisa lulus Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) atau Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

Baca Juga: Let’s Compare Expository Text 1 & 2, Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka Hlm. 114

Wakil kepala sekolah SMA Negeri 1 Mempawah, Febrini juga mengatakan bahwa pihak sekolah akan mencarikan solusinya. Yakni, dengan mengunjungi admin pusat untuk meminta perpanjangan waktu penginputan data.

Febrini juga mengatakan bahwa pihak sekolah akan memberikan bimbingan belajar secara gratis selama 3 bulan bagi siswa yang eligible tersebut. ***