Atap Bentuk Kerucut, Menikmati Pesona Desa Adat Wae Rebo NTT, Bagai Negeri di Atas Awan dari Timur Indonesia

inNalar.com – Wae Rebo merupakan desa adat terpencil yang memiliki pesona memukau mata karena berjuta keunikan dan keindahan alamnya yang mengagumkan.

Menurut data dari  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Desa yang terletak pada ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut dan mendapat julukan sebagai negeri di atas awan.

Desa Wae Rebo berada di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga: UPDATE! 11 Tentara Israel Hilang Nyawa dalam Pertempuran dengan Hamas, Lebih Parah dari Hizbullah Israel 2006?

Dilansir dari YouTube Jelajah Bumi desa terpencil yang berada di Indonesia Timur ini memiliki 7 rumah utama atau yang disebut Mbaru Niang ini harus ditempuh melalui jalan setapak kurang lebih sejauh 7 Km.

Mbaru Niang ditempati oleh 6 keluarga sedangkan rumah Gendang dihuni oleh 8 keluarga. Uniknya, rumah Mbaru Niang berbentuk kerucut dengan atap yang hampir menyentuh tanah.

Bangunan desa Wae Rebo terbuat dari bahan-bahan yang bersumber dari alam sekitarnya dengan arsitektur yang khas dan terjaga dari zaman dulu kala.

Baca Juga: Dana Rp267 Miliar, Duplikasi Jembatan Kapuas I di Pontianak Kalimantan Barat, Progresnya Lebih 80 Persen?

Rumah adat Mbaru Niang didesain dengan cara mengitari batu melingkar yang dinamakan compang sebagai titik utama.

Compang menjadi tempat dimana warga desa melakukan berbagai kegiatan seperti mendekatkan diri dengan alam, nenek moyang dan tuhan.

Arsitektur Mbaru Niang mengandung prinsip yang dapat menggambarkan kehidupan sosial masyarakat disana.

Baca Juga: Hamas Ancam Israel Siarkan Eksekusi Mati Para Sandera Tiap Kali Bom Dijatuhkan ke Palestina

Bagi masyatakat Wae Rebo di NTT ini sebagai wujud keselarasan manusia dengan alam dan menjadi contoh fisik dari kehidupan sosial suku yang ada di Manggarai.

Mereka meyakini lingkaran merupakan simbol keseimbangan. Sehingga mereka menggunakan ini pada seluruh wujud fisik desa dari bentuk kampung hingga rumah-rumah mereka.

Setiap bangunan rumah terdiri atas 5 tingkat. Dimana tingkat dasar sebagai tempat tinggal anggota keluarga dan beraktivitas. Tingkat kedua, digunakan untuk menyimpan makanan sehari-hari.

Sedangkan tingkat ketiga, berfungsi sebagai tempat penyimpanan benih. Tingkat keempat, menjadi tempat penyimpanan cadangan makanan jangka panjang. Tingkat kelima, tempat penyimpanan barang sesajen di desa.

Dalam kesehariannya masyarakat desa Wae Rebo biasa menggunakan mata air yang berasal dari pegunungan untuk memenuhi keperluan air bersih. Sumber mata air ini dinamakan sosor dan dibagi menjadi sosor Pria dan Sosor Wanita.

Seperti diketahui, Wae Rebo tidak hanya menyajikan keindahan alam saja ragam budaya dan kehidupan sosial menjadi daya tarik tersendiri.

Desa Wae Rebo di NTT ditinggali oleh 44 kepala keluarga dengan mata pencaharian utama di bidang pertanian seperti umbi-umbian, cengkeh dan kopi.

Sedangkan kegiatan kaum wanita mengasuh anak, memasak, menenun dan membantu di perkebunan mereka.

Keindahan alam dan kehidupan yang masih mempertahankan nilai tradisional meningkatkan daya tarik wisatawan Indonesia atau mancanegara. Bahkan, UNESCO menjadikan Wae Rebo sebagai salah satu warisan duniaPada Agustus 2012 dengan menyisihkan sebanyak 42 negara lainnya.

Dulunya nenek moyang penduduk desa ini merupakan pendatang dari Minangkabau Sumatera Barat.

Orang yang dianggap pertama ada disini bernama Mpu Maru. Dia berlayar bersama keluarganya dari pulau Sumatera hingga ke Labuan Bajo.

Mpu Maru melakukan suatu perjalanan yang bertujuan untuk mencari tempat tinggal yang dianggap layak huni dalam jangka panjang.

Sayangnya, setelah mengalami proses perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain ternyata belum ada yang cocok.

Sehingga ia mendapatkan mimpi bahwa desa Wae Rebo adalah desa yang selama ini ia cari dan akhirnya mereka memilih tinggal ditempat ini.

Desa Wae Rebo memiliki kontur tanah yang cocok untuk bercocok tanam. Selain itu, populasi desa yang tidak terlalu padat sangat cocok untuk dijadikan tempat menetap.

Itulah awal mula terbentuknya perkampungan yang kini lebih dikenal sebagai salah satu desa wisata Indonesia dari atas awan yaitu desa Wae Rebo, NTT.***

 

Rekomendasi