

inNalar.com – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang Kepulauan Riau memiliki targert jangka panjang hingga tahun 2027 nanti.
Pasalnya kawasan Galang Batang ini baru diresmikan pada tahun 2017 lalu berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 42 tahun 2017.
KEK Galang Batang ini diproyeksikan bakal menjadi sentra industri bauksit terbesar di Indonesia.
Dilansir dari Youtube Indonesia SEZ, dengan menampung sebanyak 23.200 orang pekerja, diharapkan KEK Galang Batang mampu memberikan keuntungan yang besar terhadap Indonesia.
Proyek strategis nasional ini telah dijalankan pada tahun 2017 lalu. KEK Galang Batang masih dalam tahap perampungan.
Pembangunan KEK Galang Batang tahap satu telah diselesaikan, dan menunggu tahap kedua yang selesai pada tahun 2024 nanti, dilanjut tahap tiga pada tahun 2027.
Pembangunan KEK Galang Batang pada tahap satu difokuskan untuk membangun Alumina Refinery dengan kapasitas maksimal 1 juta ton.
KEK Galang Batang pada tahap satu pembangunan ini juga didukung dengan adanya PLTU dengan kapasitas 150 MW dan fasilitas pendukung yang lain.
Masterplan yang dimiliki KEK Galang Batang pada tahap kedua ini direncanakan akan menambah pasokan Alumina Refinery sebanyak 1 juta ton, hingga total 2 juta ton.
Baca Juga: Ada Hoax Dikalangan Tentara Israel, Sebut Hamas Sekap 40 Bayi Yahudi, Ini Fakta Kebenarannya
Selain itu, pembangunan smelter KEK Galang Batang juga menjadi target capaian pembangunan hingga kapasitas 250 ribu ton ditambah dengan PLTU dengan daya muat 900 MW.
Ditambah lagi pada proses pembangunan tahap ketiga yang memberikan penambahan volume terhadap smelter hingga dapat memuat sebanyak 750 ribu ton.
Serta menambah energi PLTU hingga 1800 MW dengan disertai fasilitas pendukung lainnya.
Hal itu tentunya menjadikan proyek potensial bagi para investor untuk melakukan investasi di KEK Galang Batang.
Meskipun pada saat ini investasi KEK Galang Batang ini masih mencapai angka Rp. 17,9 Triliun diperkirakan investasi tersebut akan terus bertambah hingga tahun 2027 mendatang.
Dikutip dari Antaranews.com Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono menyatakan bahwa KEK Galang Batang terdapat kemajuan yang cukup signifikan.
Terutama dalam produksi bauksit KEK Galang Batang mempu mengekspor hingga total nilai akumulasi mencapai Rp. 7,5 Triliun.
Plt Sekjen Dewan Nasional KEK itu menyampaikan bahwa dalam proses berjalannya KEK Galang Batang memanfaatkan teknologi terbarukan dengan melihat kondisi sekitar.
Sehingga tidak menyebabkan limbah yang merusak lingkungan. Diharapkan KEK Galang Batang juga mampu membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
Diketahui KEK Galang Batang diresmikan oleh Menko Perekonomian Bapak Darmin Nasution pada Desember 2018 lalu.***