Stasiun Mungil di Semarang Jawa Tengah Ini Diapit 2 Lintasan Kereta Api Sekaligus, Ada Berapa Jalur?

inNalar.com – Stasiun di salah satu kota besar di Jawa Tengah ini tidak semenonjol Tawang dan Poncol, bahkan barangkali tak banyak dikenal pula oleh pengguna kereta api.

Pasalnya, keberadaan stasiun mungil yang berada di Kota Semarang, Jawa Tengah ini tidak digunakan sebagai fungsi utama.

Namun di saat wilayah Semarang digenangi banjir, stasiun kereta api terkecil di Jawa Tengah ini memiliki fungsi yang sangat penting bagi pengoperasian kereta api reguler.

Baca Juga: Konsisten Beri Layanan Prima, BRI Borong 9 Penghargaan Best Contact Center Indonesia (CCI) 2023

Namanya adalah Alastua, digelari sebagai Stasiun Pulau karena memang luasnya yang mungil, yakni 125 meter persegi saja.

Rupanya di balik kemungilan terminal kereta api di Semarang ini usianya pun sudah termasuk sepuh.

Alastua termasuk ke dalam stasiun tertua di Semarang, menjadi penerus terminal kereta api pertama Samarang yang kini tidak lagi dioperasikan karena usianya yang sangat sepuh.

Baca Juga: Trik Hamas Pasang Bom: ‘Sempilkan’ Peledak di Gagang Bendera Palestina, 4 Tentara Israel Mati Meledak

Kecil-kecil tapi cabai rawit, lintasan rel di stasiun ini sangat diandalkan ketika terjadi banjir di kota bersejarah di Jawa Tengah yang satu ini.

Dilansir dari laman Heritage KAI, Alastua memiliki 4 jalur. Satu jalurnya masih berupa peninggalan lintasan kuno, bahannya pun terbuat dari bantalan kayu.

Seiring dengan perkembangan zaman, 2 jalur kereta api di lintasan relnya terbuat dari bantalan besi.

Baca Juga: Hanya Disinggahi 1 Kereta Api! Stasiun di Jawa Tengah Ini Kecil Namun Berperan Krusial Saat Semarang Banjir

Sementara satu jalurnya sudah di-upgrade ke model yang terbaru, yakni terbuat dari bahan beton.

Jadi, ada dua faktor utama mengapa meski stasiun ini mungil tetapi sangat penting bagi dunia perkereta apian Semarang, di antaranya sebagai berikut.

Pertama, apabila terjadi banjir di kawasan sekitar Stasiun Semarang Tawang, maka kereta api yang berasal dari arah timur menuju barat biasanya akan dialihkan untuk berhenti sejenak di terminal mungil satu ini.

Lalu, alasan kedua adalah apabila traffic di stasiun lain sedang tinggi maka Alastua pun bisa menjadi tempat parkir sementara sembari menunggu antrian kereta api.

Stasiun yang termasuk sudah masuki usia sepuh ini masih bisa dioperasikan hingga sekarang.

Uniknya, stasiun mungil ini letaknya berada di tengah 4 lintasan rel kereta api layaknya pulau kecil yang berada di tengah lautan, tak heran jika kemudian julukannya adalah ‘Stasiun Pulau’.

Menurut informasi yang diungkap dari akun instagram resmi KAI, terminal kereta api yang kecil ini dahulu dibangun oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maarschappij atau NIS pada 10 Agustus 1867.***

 

Rekomendasi