

InNalar.com Kebakaran hutan Gunung Lawu akibat musim kemarau tak kunjung reda.
Kebakaran hutan Gunung Lawu sampai saat ini meluas hingga dua ribu hektare yang tersebar di tiga wilayah.
Wilayah yang paling para berada di Ngawi dengan luas 1.300 hektare dan 700 hektare berada di wilayah Magetan.
Dilansir dari Instagram/beritamagetan, Hingga saat ini tim satgas penanggulangan bencana masih terus berusaha untuk memadamkan api.
Pemadaman ini terhambat karena adanya kendala wilayah serta kondisi cuaca sangat panas menyebabkan api terus berkobar.
Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono mengatakan, bahwa timnya masih berusaha melakukan pemadaman dengan cara manual dan menggunakan sistem water bombing.
Water bombing yang dikerahkan untuk memadamkan api ini sehari mencapai 25 kali.
Kejadian ini juga membuat gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa khawatir.
Pada tanggal 10 Oktober 2023 kemaren, Khofifah melakukan peninjauan terhadap Posko Tanggap Darurat Karhutla Gunung Lawu.
Dalam peninjauan ini, Khofifah menyampaikan bahwa dirinya masih terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memaksimalkan proses pemadaman.
Beliau juga menambahkan untuk memaksimalkan water bombing dengan menggunakan helikopter PK-DBM milik BNPB.
Koordinasi ini telah dilakukan sejak 1 Oktober setelah diperoleh data mengenai luas dan lokasi titik mana saja yang terkena kebakaran.
Kebakaran yang terjadi sejak 29 September 2023 lalu juga turut membakar warung-warung yang berada di Gunung Lawu.
Berdasarkan informasi dari Perhutani, pada tanggal 3 Oktober titik api yang berada di wilayah Magetan sudah berhasil dipadamkan.
Namun, akibat cuaca panas dan kondisi wilayah daerah tersebut titik api kembali menyebar. ***