

InNalar.com Lebar rel berbeda dengan yang lain, kereta api ini menjadi satu-satunya di Aceh.
Kereta Api yang diresmikan pada tahun 2016 ini merupakan program dari pemerintah sebagai bentuk perhatian dari pengembangan layanan angkut umum.
Pemerintah memberikan satu set train set yang berjumlah dua kereta bernama KRD Cut Meutia.
Melansir dari Kementrian Perhuungan Republik Indonesia, kereta ini melayani perjalanan dengan rute Krueng Geukueh-Bungkaih-Krueng Man.
Dalam melakukan perjalanan menggunakan kereta perintis ini, masyarakat hanya dikenai biaya sejumlah Rp 2.000 sekali jalan.
Namun ada yang berbeda dari pembangunan kereta api di negeri serambi mekah ini.
Baca Juga: Klaim Profesi Terpandang, Petani Disebut Jadi ‘Anak Emas’ di Era Soeharto, Begini Fakta Kejutannya
Kereta api yang biasanya menggunakan lebar sepur 1.067 mm, berbeda dengan pembangunan di Aceh yang menggunakan lebar sepur 1.435 mm.
Lantas mengapa jalur lebar sepur di Aceh bisa berbeda dengan jalur lebar sepur di daerah lainnya?
Ini dikarenakan pada saat dibangun jalur KA perintis Aceh menggunakan dana hibah dari perusahaan kereta api Perancis.
Pada saat itu teknisi dari Perancis, SNCF tidak memiliki pengalaman dengan lebar sepur sempit seperti daerah lain di Indonesia.
Kereta perintis Cut Meutia ini merupakan kereta dengan jalur terpendek yang hanya 11.5 km.
Perjalanan dari rute awal sampai rute akhir KRD Cut Meutia ini menempuh waktu paling cepat 12 menit.
Namun itu dulu saat KRD Cut Meutia hanya memiliki 3 pemberhentian saja. Saat ini terdapat rute tambahan yang aktif sejak Juni 2023 dengan relasi Kutablang.
Meskipun kereta perintis ini mempunyai jalur paling pendek, tapi kalian bisa melihat pemandangan berbagai pantai di perjalanan.
Pemerintah berharap dengan adanya penambahan relasi baru, masyaraka Aceh bisa mencintai layanan angkut umum kereta api.***