
inNalar.com – Pernahkah kamu terpikir untuk menimba ilmu agama di sebuah goa eksotis yang dipenuhi dengan lekukan stalagmit dan stalagtit. Pesantren megah di Jawa Timur ini sebentar lagi akan membuatmu tercengang.
Barangkali tidak ada yang pernah menyangka, sebuah lembaga pendidikan agama sengaja dibangun di dalam perut bumi Tuban sedalam 20 meter di bawah permukaan tanah.
Para santri beraktivitas seperti sediakalanya di dalam goa eksotis yang telah ‘disulap’ megah dipenuhi cahaya kuning remang dilengkapi pula dengan berbagai furnitur pendukung fasilitas belajar.
Menariknya, sebelum sekolah agama ini terbangun sempurna seperti sekarang ini ternyata area tersebut dulunya hanya menjadi area tempat pembuangan sampah warga.
Warga daerah sekitaran Tuban pun dulunya mengenal kolong bumi tersebut sebagai goa eksotis Gedong Ombo.
Namun siapa sangka, area tempat sampah tersebut justru dilirik oleh KH Subhan Mubarok dan sosoknya memutuskan untuk ‘menyulap’ goa eksotis tersebut menjadi sebuah pondok pesantren.
Dapat dikatakan KH Subhan Mubarok sukses membangun pesantren paling unik se-Jawa Timur. Pasalnya, di mana lagi kita bisa menyaksikan pengalaman belajar agama di dalam sebuah goa indah?
Ikut melengkapi hiasan alami stalagmit dan stalagtit, pondok pesantren unik nan megah di Tuban ini berhasil melega di lahan eksotis Jawa Timur ini seluas 3 hektare.
Ukiran di setiap furnitur dan dinding bebatuan tampak merona emas dan menarik perhatian mata. Tulisan berbahasa Arab tersebar hampir di banyak sudut ruangnya.
Pesantren yang terletak di goa raksasa Tuban ini pun dilengkapi dengan banyak kipas angin agar sirkulasi udara tetap berjalan lancar dan ornamen berbahan marmer pun menjadi pilihan mereka demi tetap membuat santrinya nyaman selama belajar di sana.
Bahkan, masjid pun dibangun bertingkat di dalam perut bumi ini. Lantas, pesantren unik mana kah yang dimaksudkan ini?
Inilah Pesantren Perut Bumi Al Maghribi yang terletak di daerah Gedong Ombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Berkat keunikan tata letak pondoknya ini, tidak jarang warga sekitar berwisata religi ke sekolah agama berbasis asrama tersebut.
Apabila kita amati, daerah Tuban memang menjadi surganya perbukitan kapur karst di area Jawa Timur. Pondok ini berhasil memadukan keindahan geografis dan membangun sebuah bangunan sekolah agama di dalamnya.
Informasi kesejarahan yang menarik lainnya adalah ternyata dalam proses pembangunan sekolah agama ini tidaklah mulus sebagaimana yang terlihat.
Melansir dari hasil penelitian Fajar Mahmud (2012) dari ISI Yogyakarta, terungkap bahwa dahulu eks Bupati Tuban Haeny Relawati Rini Widyastuti sempat melarang pembangunan pesantren tersebut.
Alasannya adalah karena goa tersebut diklaim sebagai aset negara dan kepemilikan lahannya sempat disebut belum memiliki kejelasan.
Baca Juga: Terapi Gelombang Suara Bisa Bikin Otak Anak Jadi Makin Pintar, Benarkah?
Namun kini pesantren tersebut justru digandrungi oleh santri dan diminati warga Jawa Timur sebagai salah satu destinasi wisata religi andalan daerah.***