

inNalar.com – Serangan udara Israel telah menewaskan setidaknya 30 orang di Camp Jabalia, Jalur Gaza.
Camp tersebut merupakan sebuah area yang dihuni oleh banyak pengungsi.
Korban serangan bom Israel melalui udara ini kebanyakan adalah perempuan dan anak-anak.
Baca Juga: Hampir Selesai, Proyek Jalan Tol di Sulawesi Utara Ini Malah Dihadang Warga, Lokasinya Ada di….
Banyak jenazah yang ditemukan di bawah bangunan yang telah dibom oleh Israel.
Melansir dari Al-Jazeera, Kementerian Dalam Negeri Gaza menuturkan bahwa masih ada banyak korban jiwa lainnya akibat serangan Israel.
Beberapa warga Palestina berupaya untuk menyelamatkan seorang anak laki-laki yang terperangkap di sekitar reruntuhan.
Susulan serangan sebelumnya ditujukan kepada sebuah rumah di Jabalia, Jalur Gaza (19/10/13).
Sedikitnya 27 orang juga mengalami luka-luka akibat serangan udara Israel. Sayangnya, rumah sakit mengalami kesulitan dalam merawat korban.
Adanya serangan udara yang menargetkan camp terbesar di jalur ini menjadikan korban tewas di Gaza terus mengalami peningkatan.
Yakni menjadi sekitar 4.651 orang serta korban luka-luka sebanyak 14.245 orang.
Jabalia sendiri menjadi salah satu area pengungsi terbesar di jalur tersebut.
Seluruh bangunan yang berdiri di daerah ini bahkan sudah rusak dan tidak bisa dihuni karena hancur.
Wilayah yang dahulunya berupa area padat pengungsi tersebut langsung berubah menjadi puing-puing bangunan runtuh dan berserakan.
Akibat bom yang diluncurkan oleh Israel, bangunan dan infrastruktur yang semula masih berfungsi saat ini menjadi hancur dan tidak bisa digunakan.
Sebelumnya berbagai aktivitas masih dilakukan di area pengungsi terbesar ini.
Serangan udara Israel terus diluncurkan ke kawasan ini sejak Senin (9/10/23).
Tercatat serangan di Jalur Gaza ini sudah berlangsung selama lebih dari dua minggu.
Hal ini dilakukan sebagai tanggapan atas serangan Hamas yang diluncurkan di wilayah Israel pada Sabtu (7/10/23) lalu.***