

inNalar.com – Gejolak perang di Palestina oleh Zionis Israel memiliki keterikatan dengan dua agama, yakni Islam dan Yahudi.
Menilik sejarah, kaum Yahudi dikisahkan dalam kitab suci Al Qur’an sebagai agama yang sangat dekat dengan Islam.
Lalu mengapa kini Yahudi dan Muslim berperang? Apakah Yahudi jaman sekarang bukanlah mereka yang disebut di dalam kitab suci Al Qur’an?
Dilansir inNalar.com dari salah satu video YouTube yang diunggah oleh akun SANTRI GAYENG, Gus Baha memberikan komentar terkait masalah ini.
Istilah Yahudi, sebenarnya adalah nama marga, sesuai keterangan di dalam kitab suci Al Qur’an.
Salah satu nabi pembawa risalah Islam, yaitu Nabi Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim memiliki dua orang istri.
Istri yang pertama bernama Rahel, yang melahirkan dua orang putra bernama Yusuf dan Bunyamin.
Sayang sekali, Rahel meninggal setelah melahirkan Bunyamin. Nabi Ya’qub lalu menikah lagi dengan perempuan bernama Leah.
Nah, dari istri kedua inilah Nabi Ya’qub dikaruniai beberapa putra, salah satunya bernama Yahuda yang kelak menurunkan kaum Yahudi.
Dapat diambil kesimpulan, semua keturunan Nabi Ya’qub yang berasal dari jalur Yahuda, disebut sebagai Yahudi.
“Mau dia orang muslim, nasrani, atheis, dan lain sebagainya, kalau dia keturunan Yahuda ya namanya Yahudi,” kata Gus Baha dalam ceramahnya.
Gus Baha kemudian menjelaskan, istilah ini jangan digunakan untuk orang Zionis, karena ranah pembahasannya sudah berbeda.
Pendakwah asal Rembang ini menyampaikan kerisauan dirinya, karena ada sosok intelektual Islam yang menulis buku, namun tak memahami apa yang ditulisnya.
“Saya sangat risau, karena ada tokoh intelektual Islam yang menyebarkan buku liberal, buku ini sudah dianut, padahal isinya menyimpang,” ungkapnya saat menjelaskan.
Gus Baha menyebut, tokoh intelektual tersebut menulis bahwa agama yang sah mendapat surga ada 3, yaitu Islam, Yahudi, dan Nasrani.
Pendapat itu didasarkan pada firman Allah surat Al-Baqoroh ayat 62 yang menjelaskan bahwa ketiga agama tersebut mendapat balasan agung di sisi Tuhan.
“Yahudi yang dimaksud dalam ayat itu adalah marga, bukan Zionis jaman sekarang yang anti Islam dan anti Nabi Muhammad, sudah faham kan?” tuturnya dengan tegas.
Gus Baha menerangkan, kitab suci Al Qur’an diturunkan menggunakan istilah yang resmi dan masih orisinil.
Beda halnya dengan istilah jaman sekarang yang muncul belakangan, bukan lagi istilah orisinil.
Kesimpulannya, istilah Yahudi yang disebutkan di dalam Al Qur’an bukanlah Yahudi Zionis seperti sekarang. ***