
inNalar.com – Bentuk rupa bukan bangunan, tetapi kita dapat melihatnya seperti ‘gunung’ yang begitu menjulang tinggi setara gedung 16 lantai di kota terkaya Jawa Barat.
Meski Bekasi berhasil menyabet predikat kota terkaya se-Jawa Barat berkat perolehan PDRB 2024 kuartal II sebesar Rp221 triliun, nyatanya tantangan ini masih saja terbawa hingga kini. Apa itu?
Tantangan besar kota yang satu ini justru datangnya dari sebuah gunung sampah yang menimbun bagai tebing bukit di TPST Bantargebang.
Baca Juga: Tragedi Tragis, Dua Kampung di Jawa Barat Ini Hilang dari Peta Gegara Gunungan Sampah 60 Meter
Alih-alih membanggakan gedung pencakar langit, ternyata daerah ini memiliki timbunan limbah yang tingginya mencapai 40 meter.
Penampakan tebing limbah raksasa di daerah Bekasi ini berhasil diabadikan oleh pemilik akun TikTok @nadyaamahdiii.
Ketinggian timbunan sampahnya hampir menyusul rekor TPA Leuwigajah di tahun 2005 lalu yang sempat mencapai 60 meter.
Baca Juga: Cawabup Eks Napi Terjegal, Kabupaten di Sumatera Barat Ini Akhirnya Diminta MK Gelar Pilkada Ulang
Rupanya, sampah yang memenuhi fasilitas pembuangan daerah tersebut sudah memenuhi kapasitas 80% dari total maksimalnya.
Mirisnya, sebanyak 7.500 ton sampah dari daerah Jakarta diolah di TPST Bantargebang Bekasi ini setiap harinya.
Realita tersebut sebagaimana diungkap dalam artikel ilmiah milik Shabiika dari Universitas Negeri Jakarta yang dimuat dalam Jurnal ECOTAS (2024).
Baca Juga: Kabupaten di Jawa Barat Ini Beda Sendiri, Jadi Satu-satunya Daerah yang Dipimpin Tanpa Wakil Bupati
Berdasarkan pencatatan Kemen LHK, terpantau sejak dua tahun silam terdapat 68,5 juta ton sampah dihasilkan dari tebing sampah tersebut.
Tidak heran kita dapat melihat tumpukan benda yang hampir menyaingi gedung pencakar langit, tidak jarang warga pun lebih melihatnya sebagai ‘gunung’.
Tahukah bahwa setiap harinya pihak TPST Bantargebang Bekasi mengelola sampah yang tumpukannya berkisar rata-rata 7.500 – 7.800 ton.
Terhitung lalu lalang lintasan pengangkutnya saja mencapai 1.200 truk sampah.
“Per Juni 2022, TPST Bantar Gebang diketahui memiliki jumlah total sampah sebesar 39 ton (sekitar 80% dari kapasitas TPST Bantar Gebang) dengan tinggi tumpukan setinggi kurang lebih 40 meter,” demikian dikutip dari penelitian Shabiika.
Baca Juga: 2 Jam dari IKN, Kota di Kalimantan Timur Ini Disebut Paling Irit Klakson di Indonesia
Menimbang perubahan iklim yang semakin ekstrem terjadi, sudah seyogyanya lingkungan kotor tersebut benar-benar menjadi perhatian.
Bukan hanya soal isu kesehatan masyarakat di sekitar lingkungan tersebut, tetapi juga soal potensi pencemaran udara yang dimungkinkan terjadinya pembentukan senyawa gas metana.
Adanya potensi pembentukan reaksi gas metana di gunungan sampah perlu menjadi perhatian Pemerintah RI dan daerah sebab dapat menyebabkan terjadinya ledakan jika senyawa tersebut terpercik oleh api atau petir.
Jangan sampai tragedi kelam di tahun 2005 silam, tepatnya di TPA Leuwigajah Ciawi Jawa Barat, terjadi kembali.
Perlu ada solusi gerak cepat untuk mencegah potensi buruk berkelanjutan.***