Perebutkan Piala Gubernur! Pemprov Jawa Tengah Adakan Kejuaraan Tenis Meja di Boyolali untuk Kaderisasi Atlet

inNalar.com – Pemerintah provinsi Jawa Tengah mengadakan kejuaraan tenis meja sebagai bentuk kaderisasi atlet Jateng.

Kejuaraan tenis meja ini dilaksanakan pada tanggal 27 – 29 Oktober 2023, dan telah dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno.

Kejurprov tenis meja ini diselenggarakan di Boyolali, dan diikuti oleh peserta yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Baca Juga: Maju Caleg di Dapil Jawa Timur, Intip Harta Kekayaan Angela Tanoesoedibjo yang Kantongi Rp347 M, Hutang Aman?

Usia peserta yang mengikuti kejurprov tenis meja bermacam-macam, mulai dari usia dini hingga remaja.

Kelompok usia dini terdiri dari anak-anak berusia 10 tahun. Kelompok pemula berusia 12 tahun, kelompok kadet umur 14 tahun, dan junior berumur 17 tahun.

Penyelenggaraan kejurprov tenis meja kali ini termasuk yang tersukses diselenggarakan di Jawa Tengah, karena pesertanya yang banyak.

Baca Juga: Baru 2 Jam Dicor, Jalan Jombang Rp3,8 M Kini Hancur Total Karena Dilewati Becak dan Truk, Netizen: SDM Rendah

Dilansir inNalar.com dari salah satu video YouTube yang diunggah oleh akun Humas Jateng, Sekda Sumarno mengungkapkan kegembiraan dirinya.

Kejurprov tenis meja di Boyolali ini, diharapkan mampu menjadi sarana kaderisasi para atlet dari Jawa Tengah.

Dalam video yang diunggah, tampak para peserta dari berbagai usia berdiri berbaris sesuai kelompok kabupaten/kota asalnya.

Baca Juga: Yenny Wahid dan Barisan Kader Gus Dur Beri Dukungan Ganjar Mahfud, Kader PKB: Pengaruhnya Tidak Bisa Diukur

Seluruh peserta yang hadir sangat antusias memenangkan pertandingan untuk merebutkan Piala Gubernur Jawa Tengah.

Sejarah Tenis Meja

Permainan memukul bola diatas meja, atau disebut tenis meja sudah populer sejak zaman dahulu di negara Eropa.

Dilansir inNalar.com dari video YouTube akun Zubair Sastrawan, dulu, warga Perancis memainkan bola yang berasal dari ikatan kertas, lalu dipukul dengan tangan.

Warga Iran, memainkan permainan mirip tenis meja. Mereka menggunakan batang kayu untuk memukul bola yang terbuat dari usus binatang yang diisi angin.

Sementara suku Indian di Amerika Serikat, memainkan permainan memukul bola yang berasal dari sayap bulu menggunakan batang kayu.

Akhirnya, pada abad 19 di Inggris, permainan tenis meja mulai dikenalkan ke masyarakat luas. Namun, tenis meja hanya dimainkan kalangan elit saja.

Setelah melalui banyak proses dari tahun ke tahun, tanggal 15 Januari 1926, warga Jerman bernama George Lehman memprakarsai organisasi tenis meja.

Organisasi tersebut dikenal dengan sebutan International Table Tennis Federation, yang disingkat menjadi ITTF.

Selanjutnya, cabang olahraga tenis meja secara resmi mulai dipertandingkan di olimpiade ke-24 tahun 1988 di Seoul, Korea Selatan.

Tenis Meja di Indonesia

Meski sudah diresmikan sejak 1988, cabang olahraga ini baru dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia pada tahun 1930.

Sembilan tahun selanjutnya, yakni tahun 1939, para atlet tenis meja tanah air mendirikan Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia (PPPSI).

Ya, cabang olahraga satu ini juga dikenal dengan sebutan olahraga ping pong oleh masyarakat Indonesia.

Hasil kongres di Surakarta pada tahun 1958 menyatakan perubahan nama PPPSI menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).

Begitulah kiranya sejarah permainan tenis meja yang banyak diminati oleh para atlet Nusantara. ***

 

Rekomendasi