Dihujani Pertanyaan Nyinyir Saat Lebaran? Begini Trik Jitu dan Counter Attack yang Elegan!

inNalar.com – Lebaran katanya penuh kebahagiaan, tapi bagi sebagian orang, momen ini bisa berubah jadi sesi wawancara yang sangat menegangkan. Begitu kumpul, pertanyaan-pertanyaan yang tajam bak pisau daging di meja makan akan selalu muncul.

Pertanyaan yang dimaksudkan seperti, “Kapan nikah?”, “Kapan punya anak?”, “Kapan lulus?”, “Kapan naik pangkat?” akan dilontarkan, seolah hidup kita ini punya tenggat waktu yang harus disusun dalam Excel oleh seluruh keluarga besar.

Ada dua kemungkinan; mereka mungkin bertanya karena peduli, atau mungkin karena sekadar ingin bahan gosip baru untuk grup WhatsApp keluarga. Apa pun alasannya, menghadapi pertanyaan sensitif saat Lebaran memerlukan strategi cerdas.

Baca Juga: 5 Aktivitas Penting di Rest Area Ini Sering Dianggap Sepele saat Mudik Lebaran 2025, No. 3 Rugi Kalau Gak Diintip!

Bersikap terlalu defensif bisa memicu debat kusir, tapi terlalu santai juga bisa membuat mereka makin bersemangat untuk mengorek lebih dalam.

Jadi, bagaimana cara menjawabnya dengan elegan tanpa kehilangan kewarasan? Berikut beberapa trik dan counter attack yang bisa dicoba:

1. Persiapkan Mental Seperti Pejuang Gladiator

Sebelum memasuki arena “interogasi keluarga”, siapkan mentalmu. Jangan sampai kaget atau panik ketika tiba-tiba ada yang menanyakan status hubungan atau saldo rekeningmu.

Baca Juga: Jalanan Jakarta Makin Lega, Daerah di Yogyakarta Ini Bersiap Sambut 2 Juta Pemudik saat Libur Lebaran 2025

Anggap saja ini seperti ujian nasional karena persiapan adalah kunci. Latih respons dengan bercermin atau, kalau perlu, diskusikan dengan teman yang juga sering mengalami hal serupa.

2. Gunakan Diplomasi Ala Politisi

Saat menghadapi pertanyaan yang menusuk, tetaplah tersenyum seperti seorang diplomat yang sedang berbicara di konferensi internasional.

Misalnya, ketika ada yang bertanya, “Kapan nikah?“, kamu bisa menjawab, “Masih menikmati hidup dulu, Tante. Kalau ada yang mau ngenalin calon yang cocok, boleh banget!”

Baca Juga: Mau Mudik Lebaran via Trans Jawa? Cek Tarif Tol dari Jasa Marga Berikut, Biaya Jakarta-Surabaya Rp859.500

Eits, meskipun Jawaban ini dianggap yang cukup sopan, tapi ini bisa mengalihkan pembicaraan dengan elegan, lho!

3. Jawab Singkat, Tegas, dan Anti Basa-Basi

Kalau kamu tipe orang yang malas berlama-lama membahas hal yang tidak perlu, gunakan teknik ini. Jawab dengan ringkas dan tidak membuka celah untuk pertanyaan lanjutan.

Contoh:
“Kapan lulus?” – “Doain aja ya, bentar lagi.”
“Kapan punya anak?” – “Nunggu bintang jatuh dulu.”
Kapan naik gaji?” – “Kalau bosnya sadar aku kerja keras.”

Nah, jawaban seperti ini akan membuat mereka berpikir dua kali sebelum bertanya lagi. Percaya tidak? Coba sendiri, ya!

Baca Juga: Cuma dengan 6 Tips Ini, Puasa Makin Sehat dan Energi Full Sepanjang Bulan Ramadhan

4. Alihkan Perhatian Seperti Pesulap

Jika pertanyaan sudah mulai menusuk dan membuatmu ingin menghilang seperti ninja, saatnya menggunakan trik pengalihan. Pindahkan topik ke hal yang lebih netral. Misalnya:

Kapan nikah?” – “Eh, ngomong-ngomong, Tante pakai skincare apa sih? Kok awet muda banget?

“Kapan punya anak?” – “Ngomongin anak, si Dede udah bisa jalan belum?

Taktik ini dijamin bisa menyelamatkanmu dari interogasi lebih lanjut, lho!

Baca Juga: Cuma dengan 6 Tips Ini, Puasa Makin Sehat dan Energi Full Sepanjang Bulan Ramadhan

5. Hormati Privasi, Tapi Jangan Jadi Korban

Jika merasa sangat tidak nyaman, tidak ada salahnya untuk menegaskan batasanmu dengan sopan. Misalnya:

Tante, kalau boleh, aku lebih nyaman kalau kita ngobrolin hal lain. Bagaimana kalau kita bahas rencana liburan nanti?”

Jangan takut untuk membela diri. Hidupmu bukan tayangan reality show yang harus dibedah setiap Lebaran.

6. Tetap Tenang, Jangan Terpancing

Ingat, jangan sampai terpancing emosi atau tersulut oleh pertanyaan yang menyebalkan. Tertawakan saja dalam hati dan ingat bahwa setelah Lebaran, mereka akan kembali sibuk dengan urusan masing-masing.

Jadi, bersikaplah santai dan jangan biarkan pertanyaan-pertanyaan itu mengusik kebahagiaanmu.

Pada akhirnya, hidup bukanlah lomba siapa yang menikah duluan, punya anak lebih banyak, atau naik jabatan lebih cepat. Semua punya jalan dan waktunya masing-masing. Jadi, kalau ada yang bertanya “kapan?”, cukup jawab dalam hati: “Kapan-kapan aja!” ***