

inNalar.com – Detik-detik tenggeamnya Kampung Sinday di Desa Pajagan, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten menyisakan kesan haru bagi warga yang pernah menghuninya.
Diketahui, Kampung Sinday menjadi salah satu wilayah yang mulai tenggelam sejak impounding atau pengaliran awal Bendungan Karian pada 29 September 2023 lalu.
Hingga kini, proses pengisian air bendungan masih berlangsung dan menyebabkan mulai tenggelamnya kampung yang terdampak, termasuk Kampung Sinday.
Baca Juga: Hati-Hati dengan 5 Weton Paling Keramat Ini, Ucapannya Berbahaya dan Bisa Bikin Kutukan Terkabul
Bendungan Karian yang digadang-gadang menjadi bendungan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jatiluhur dan Jatigede itu menenggelamkan 12 desa di Kecamatan Sajira, Rangkasbitung, Maja, dan Cimarga.
Detik-detik Tenggelamnya Kampung Sinday
Dilansir dari situs resmi Kementerian PUPR, Bendungan Karian memiliki kapasitas penampungan sebesar 314,7 juta meter kubik.
Bendungan terbesar di Banten itu memiliki luas genangan hingga 1,740 hektar.
Baca Juga: 3 Golongan Weton Paling Tidak Jodoh, Pasangan Ini dalam Bahaya Jika Memaksa Menikah
Melalui video dokumenter kanal YouTube Syam Handri pada 30 Oktober lalu, terlihat jelas bagaimana detik-detik tenggelamnya Kampung Sinday yang dulunya dihuni ratusan kepala keluarga.
Rumah-rumah warga, masjid, dan bangunan lainnya sudah mulai tenggelam lebih dari setengah badan dan menyisakan bagian atas dan atap-atapnya saja.
Kampung tersebut memang sudah berangsur-angsur ditinggalkan sejak dibangunnya Bendungan Karian.
Meski warga telah mendapatkan kompensasi atas lingkungan dan rumah yang mereka tinggalkan, tetapi kesan haru masih dirasakan warga ketika kampung yang penuh kenangan tersebut mulai ditenggelamkan.
Dalam video tersebut, tampak pula seorang bocah yang mendayung getek bambu mengaku sedih karena tempat bermainnya dahulu, kini sudah menjadi waduk.
Dari kejauhan, tampak pula Kampung Pasir Eurih yang juga perlahan tenggelam dan menyisakan pucuk-pucuk bangunan.
Bendungan Karian Telan Anggaean Rp1,3 Triliun
Pembangunan Bendungan Karian yang dimulai sejak 2015 dimaksudkan untuk menunjang kebutuhan suplai air ke Daerah Irigasi (DI) Ciujung dengan luas jangkauan 22.000 hektar.
Selain untuk irigasi, Bendungan Karian mempunyai fungsi utama penyuplai air baku untuk kebutuhan rumah-tangga, serta industri di 9 kota/kabupaten di Provinsi Jakarta dan Banten.
Pembangunan Bendungan Karian menelan anggaran sebesar Rp1,3 triliun.
Proyek tersebut dikerjakan oleh kontraktor pelaksana Daelim Industrial Co, LTD-PT. Wijaya Karya (Persero)-PT. Waskita Karya (Persero) Joint Operation.
Bendungan ini sekaligus juga akan menjadi pembangkit energi listrik sebesar 1,8 megawatt melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH).
Di samping itu, bendungan ini juga memiliki potensi sebagai destinasi wisata air yang menarik di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.***