Dibangun di Lokasi Horor Parangtritis, Jembatan Mahal di Yogyakarta yang Makan Anggaran Rp364 Miliar Punya Fakta Mencengangkan

inNalar.com – Ada jembatan unik di Parangtritis yang membentang di lokasi paling horor di Yogyakarta.

Jembatan tersebut adalah jembatan Kretek 2 yang diresmikan oleh Presiden Jokowi dan Sri Sultan Hamengkubuwono X pada Juni 2023 lalu.

Jembatan Kretek 2 menjadi salah satu proyek vital dalam pembangunan jalur Pantai Selatan atau Pansel.

Baca Juga: Intip Tunjangan Kinerja Jabatan Struktural Eselon I di Kementerian Perhubungan, Setara Harga Motor Nmax?

Jembatan tersebut merupakan bagian dari Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang menghubungkan Desa Parangtritis dan Tirtoharjo, Bantul, Yogyakarta.

Melalui YouTube PUPR Bina Marga, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah-D.I Yogyakarta, Rien Marlia, mengungkapkan fakta unik di balik pembangunan jembatan tersebut.

Siapa sangka, jembatan yang membentang melintasi Sungai Opak tersebut sangat dekat dengan lokasi pusat gempa Yogyakarta tahun 2006 silam.

Baca Juga: 2024 ASN Naik Gaji, Segini Total yang Akan Diterima PNS Kemenkeu yang Dikelola Sri Mulyani, Besarannya…

Sebagaimana diketahui, Gempa Jogja 2006 memang menjadi salah satu tragedi bencana alam paling membekas dalam ingatan masyarakat.

Meski lokasi jembatan hanya beberapa puluh meter dari episenter gempa Jogja, Rien mengungkapkan bahwa itu bukan halangan untuk membangun infrastruktur megah di kawasan tersebut.

Pasalnya, Jembatan Kretek 2 telah dibangun dengan teknologi terbarukan yang membuat strukturnya tahan bencana, khususnya gempa.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, ASN Dihimbau Jangan Sampai Berpose Tunjukkan Jari, Benarkah Pelanggaran Kode Etik?

Teknologi tersebut bernama Lead Rubber Bearing (LRB) yang dewasa ini terus dikembangkan dan diterapkan pada infrastruktur jalan dan jembatan.

Sederhananya, LRB merupakan semacam bantalan karet yang menunjang kestabilan struktur jembatan ketika terjadi getaran atau gempa.

LRB memiliki kemampuan redaman yang tinggi sehingga struktur sebuah jembatan tetap kokoh meski terjadi guncangan yang besar.

Fakta lain, jembatan tersebut juga menerapkan teknologi Structural Health Monitoring System (SHMS).

SHMS merupakan sistem monitoring untuk deteksi awal dalam mengetahui adanya indikasi kerusakan pada struktur jembatan.

Sehingga, perbaikan dapat segera dilakukan sebelum kerusakan parah terjadi.

Jembatan Kretek 2 memiliki panjang mencapai 2,6 km dengan struktur utamanya sepanjang 554 meter.

Dengan lebar 24 meter, jembatan monumental di atas Sungai Opak tersebut memiliki 4 lajur.

Dibangun oleh PT. Hutama Karya dan PT. Wijaya Karya sejak Januari 2021 silam, pembangunan jembatan tersebut menghabiskan dana sebesar Rp364 miliar.***

 

Rekomendasi