Telan Anggaran Rp72,45 Triliun, Kilang Gas Raksasa Tangguh Train III di Teluk Bintuni Papua Barat Diresmikan Jokowi

inNalar.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) ahirnya meresmikan kilang gas alam cair atau LNG terbesar di Indonesia, Tangguh Train 3.

Peresmian tersebut dilaksanakan lapangan gas Tangguh, Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat pada pada Jumat (24/11/2023) pagi.

Kilang liquified natural gas (LNG) tersebut adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan Presiden Jokowi.

Baca Juga: Selalu Kawal Jokowi, Segini Besaran Gaji Paspampres di Indonesia! Tertinggi Bisa Capai Rp5,9 Juta?

Presiden menyebutkan bahwa hasil produksi dari proyek tersebut akan bisa meningkatkan kapasitas produksi tahunan Tangguh LNG hingga 11,4 juta ton per tahun.

Dilansir inNalar.com dari YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi dalam kesempatan tersebut didampingi oleh BP EVP Gas & Low Carbon Energy, Anja Isabel Dotzenrath dan BP Regional President Asia Pasifik, Kathy Wu.

Turut hadir pula Menteri ESDM Arifin Tasrif; Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Baca Juga: Bukan Cuma Tukin, ASN di KPK Juga Dapat Tunjangan Khusus Tiap Bulannya, Benarkah Capai Rp35 Juta?

Tidak lupa hadir pula Pj Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere dan Bupati Bintuni Petrus Kasihiw, serta Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.

Jokowi dalam pidatonya menyampaikan bahwa proyek Tangguh Train III dibangun dengan biaya investasi mencapai USD4,83 miliar atau setara Rp72,45 triliun rupiah.

Kilang tersebut diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam mendukung target produksi gas 12 standar kaki kubik per hari pada 2030.

Baca Juga: Berkecimpung di Dunia Industri, Segini Tukin Tiap Bulan PNS Kemenperin, Tertinggi Bisa Lebih Rp30 Juta?

Kepala Negara juga memberikan apresiasi penyerapan tenaga kerja yang banyak atas dibukanya kilang tersebut.

Presiden mengaku bahwa 70 persen tenaga operasional Tangguh Train III adalah putra putri dari Provinsi Papua Barat dan Papua.

Presiden dalam kesempatan tersebut mengaku sangat senang dengan rencana Tangguh LNG untuk menetapkan target sebesar 85 persen pekerja operasional di tahun 2029, berasal dari tenaga kerja asli Papua.

Pada kesempatan tersebut, mantan Wali Kota Solo juga sekaligus melakukan peninjauan pengembangan 3 (tiga) proyek lain di Papua Barat yaitu proyek Ubadari CCUS, proyek hilirisasi blue amonia, serta proyek lapangan migas Asam Kido Merah (AKM). ***

 

 

Rekomendasi