Blak-Blakan! Dr. Zakir Naik Akui Bersedia Pindah Agama dengan Syarat: I’m Ready to Give Up Islam


inNalar.com
– Pendakwah internasional Dr. Zakir Naik kembali membetot sorotan mata warga Indonesia. Ia menegaskan bersedia pindah agama dengan syarat.

Dalam sebuah wawancara YouTube dr. Richard Lee, MARS yang diunggah pada 1 Juli 2025. Dr. Zakir Naik menyatakan kesiapannya untuk meninggalkan Islam, apabila ditemukan kitab suci agama lain yang lebih baik daripada Al-Qur’an.

I’m ready to give up Islam if anyone can show me a religious scripture better than the Qur’an [Saya siap meninggalkan Islam jika ada yang bisa menunjukkan kitab suci yang lebih baik dari Al-Qur’an].” ujarnya, dikutip inNalar.com pada Selasa 01 Juli 2025.

Baca Juga: Kemenkeu Gandeng E-Commerce untuk Pemungutan Pajak Digital, Ini Alasannya

Pernyataan tersebut dilontarkan bukan dalam nada spekulatif, melainkan sebagai bentuk tantangan intelektual terhadap premis semua agama adalah sama.

Menurut Dr. Zakir Naik, jika seseorang yakin bahwa semua agama benar, maka tidak masuk akal untuk memeluk satu dan menolak lainnya.

Lebih lanjut, dirinya juga menyoroti kesalah umum dalam menilai sebuah agama berlandaskan perilaku pemeluknya. Ia mengingatkan agar masyarakat memisahkan antara ajaran kitab suci dengan tindakan individu yang menyimpang.

Baca Juga: Dulunya Daratan, Kini Desa Timbulsloko Demak Jadi Kampung Terapung yang Menyisakan Penghuni Terakhir

If you want to judge a religion, don’t look at the followers. Look at the religious scriptures [Kalau ingin menilai agama, jangan lihat pada pemeluknya. Lihatlah kitab sucinya]” tegasnya.

Menurut pendakwah asal India itu, media barat seringkali menyorot muslim yang melakukan kesalahan dan menjadikannya sebagai gambaran umum.

Padahal, banyak non-Muslim yang buruk perilakunya tetapi tidak dijadikan sebagai simbol agama mereka.

Baca Juga: Deretan Beasiswa Kuliah Masih Buka di Juli 2025, Cek Info Lengkap dan Jadwal Deadline-nya!

There are black sheep in every community. But only when a Muslim does something wrong, it becomes news [Kambing hitam ada di setiap komunitas. Tapi hanya saat Muslim melakukan kesalahan, itu dijadikan berita],” kata Dr. Zakir Naik.

Ia menjabarkan bahwa Islam adalah agama terbesar di dunia yang menjauhi alkohol dan paling dermawan. Namun, fakta ini jarang diberitakan secara proporsional.

Di lain sisi, Dr. Zakir naik juga mengkritik kelompok-kelompok radikal seperti ISIS yang menurutnya bukan representasi Islam, melainkan gerakan penyimpangan ekstrem.

ISIS is not an Islamic State. It is an anti-Islamic State [ISIS bukan negara Islam. Tapi negara anti-Islam],” ujarnya.

Pihaknya juga menyinggung adanya kemungkinan kelompok seperti ISIS ini diciptakan untuk mencoreng citra Islam demi kepentingan geopolitik.

Sosok Zakir Naik memang dikenal dai radikal yang keras membahas korelasi antara Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan.

Salah satu pernyataan kontroversialnya, yaitu soal teori evolusi Darwin yang dinilai hanya sebuah hipotesis, bukan kebenaran absolut.

Dr. Zakir Naik sendiri tak masalah dianggap radikal, ia lantas menegaskan bahwa keislamannya bukan karena keturunan, melainkan hasil proses panjang dalam mempelajari kitab-kitab agama besar dunia.

I was born in a Muslim family, but I became a practicing Muslim after doing research. I have studied other scriptures, but I found Islam to be the most logical [Saya lahir di keluarga Muslim, tapi saya jadi Muslim sejati setelah riset mendalam. Saya telah pelajari kitab-kitab lain, tapi hanya Islam yang paling logis],” tegasnya.

If someone can show me a better scripture than the Qur’an, I will leave Islam. But no one has done that till today [Kalau ada yang bisa menunjukkan kitab yang lebih baik dari Al-Qur’an, saya akan tinggalkan Islam. Tapi sampai hari ini, belum ada yang bisa],” pungkas Dr. Zakir Naik.

Diberitakan sebelumnya, Dr. Zakir Naik juga menjadi buah bibir masyarakat di Indonesia setelah dikabarkan jadi korban penipuan event organizer (EO).

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Yayasan Garda Mualaf Indonesia, Dondy Tan. Ia mengatakan, bahwa agenda safari dakwah Dr. Zakir Naik di tanah air pada bulan Juni 2025 resmi batal.

Akibatnya, kata Dondy, pendakwah kondang itu harus mengalami kerugian mencapai Rp 1,5 miliar.

“Dia (Anang Sadino) menjanjikan dana operasional, tapi hingga H-1 tidak ada kepastian. Tempat belum fix, peralatan belum dikirim. Akhirnya, beliau (Zakir Naik) tidak bisa tampil,” kata Dondy Tan, dalam sebuah wawancara di YouTube dr. Richard Lee, MARS, dikutip inNalar.com

Sebagai informasi, pihak sponsor menurut Dondy, menjanjikan dana sekitar Rp 4 miliar untuk menanggung seluruh acara Dr. Zakir Naik di Indonesia.

Mirisnya, sponsor berdalih dana berada di tangan seseorang yang saat ini berada di dalam penjara. Hal inilah yang dinilai tidak logis oleh panitia.

Atas polemik ini, Yayasan Garda Mualaf Indonesia telah melaporkan terduga tersangka penipuan Anang Sadino ke pihak kepolisian.

Meski sempat chaos, safari dakwah Dr. Zakir Naik tetap akan digelar di beberapa kota di Indonesia. Salah satunya di Stadion Gajayana Malang pada tanggal 19 Juli 2025.