

inNalar.com – Lebih dari 6.600 anak-anak Palestina di Gaza telah dibunuh oleh pasukan Israel sejak 7 Oktober 2023.
Sementara itu, terdapan ribuan anak-anak lainnya yang hilang dibawah reruntuhan akibat pemboman tanpa henti.
Bahkan, tujuh puluh persen warga Palestina yang tewas dalam perang tersebut adalah perempuan dan anak-anak.
Sementara itu, terdapat sekitar 41 ribu orang terluka akibat serangan yang dilancarkan oleh Israel.
Hingga 4 Desember 2023, terdapat 316 orang tewas dan 664 orang terluka berhasil diangkat dari puing-puing dan dibawa ke rumah sakit.
Dilansir inNalar.com dari Fars News Agency, masih banyak juga mereka yang berada di bawah reruntuhan dan sulit untuk dievakuasi.
Hingga kini, Tel Aviv juga telah memberlakukan “pengepungan total” terhadap Gaza.
Selain itu, pihak Israel juga memutus bahan bakar, listrik, dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.
Tak hanya memakan korban jiwa, ribuan bangunan termasuk rumah sakit dan tempat ibadah juga telah rusak dan hancur akibat serangan Israel.
Satu-satunya universitas yang ada di Gaza juga telah hancur akibat serangan Israel.
Diketahui bahwa selama satu minggu, sempat teradi gencatan senjata atara Hamas dengan Israel.
Mereka melakukan jeda sementara diikuti dengan pembebasan para sandera.
Selain itu, truk-truk bantun bahan bakar dan kebutuhan penting lainnya juga diizinkan masuk ke wilayah Gaza.
Kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel tercapai dengan mediator utama dari Qatar,
Namun, setelah gencatan senjata selama 7 hari, Israel kembali memborbardir Gaza dengan bom dan menewaskan ratusan jiwa.***