

inNalar.com – Ada dua perusahaan raksasa RI yang menginisiasi megaproyek Sistem Penyediaan Air Minum atau SPAM di Bandung, Jawa Barat.
Biaya yang digunakan untuk realisasi infrasruktur SPAM ini terbilang jumbo, karena dana investasinya bisa sampai Rp883,2 miliar.
Dengan kebutuhan dana yang fantastis itu, tidak heran bakal gunakan skema pembiayaan infrastruktur yang terbilang cukup berbeda.
Berkat diinisiasi oleh dua perasahaan besar, skema pembiayaan megaproyek ini bakal menggunakan KPBU Unsolicited, sebagaimana dilansir dari situs KPBU Provinsi Jabar.
Artinya, bakal ada keterlibatan pihak swasta, mulai dari inisiatif perencanaan, pendanaan, hingga pelaksanaan proyek infrastrukturnya.
Lebih lanjut, rupanya ada yang unik dari sumber pendanaan pembangunan infrastruktur penyalur air ini.
Demi mewujudkan megaproyek ratusan miliar ini, skema pembiayaannya kurang lebih bakal sama dengan sistem pendanaan yang diterapkan dalam proyek infrastruktur air limbah Gangga di India.
Skema pendanaannya diketahui telah menggunakan sistem pembiayaan bauran atau yang disebut dengan skema Hybrid Annuity Model.
Sistem pendanaan Hybrid Annuity Model ini diketahui pernah yang diterapkan oleh Pemerintah India saat membangun infrastruktur pengelolaan air limbah dari Sungai Gangga di India.
Adapun terapannya di Indonesia terletak pada megaproyek SPAM Sinumbra di Bandung senilai Rp883,2 miliar dan SPAM Jatigede senilai Rp2,1 triliun.
Jadi dalam terapannya di infrastruktur yang tengah digarap perusahaan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini ada pembagian pembiayaan dari sisi hulu dan hilirnya.
Jika dari sisi hulunya, sistem pendanaan akan gunakan skema KPBU dan hilirnya menambil sumber pembiayaan dari pihak PDAM.
Adapun dua perusahaan besar yang terlibat dalam megaproyek penyedia air minum ini adalah PT Waskita Karya Infrastruktur dan PT Tirta Anugrah Utama.
Mega proyek ini diwujudkan dalam rangka bantu penuhi target jangka panjang Pemerintah RI untuk mewujudkan ambisi proyek penyambungan sistem air ke 10 juta sambungan rumah dalam kurun waktu 2020 – 2024.
Sementara infrastruktur ini diproyeksikan mampu menyambungkan pipa air ke 120.000 rumah di empat daerah sekaligus.
Keempat daerah yang dimaksud meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.
Menariknya lagi, sambungan pipa yang akan menyambung dari tiga mata air akan dipompa dengan jalur pipa transmisi yang panjangnya 35,3 kilometer.
Adapun untuk jaringan pipa utamanya diketahui memiliki panjang 22,4 kilometer.
Baca Juga: Rahasia BRI Makin Digandrungi Kalangan Gen Z dan Milenial
Dengan kapasitas produksinya mencapai 1.200 liter per detik, SPAM Sinumbra ini diharapkan mampu tersambung hingga 120.000 sambungan rumah sebagaimana target awalnya.
Mengenai status pengerjaan terkini, melansir dari situs yang sama, megaproyek ini telah memasuki tahap persiapan realisasi pembangunannya.***