

inNalar.com – Menjalankan suatu perusahaan di bidang pertmabangan merupakan suatu hal yang sangat menjanjikan hasilnya.
Seperti salah satu korporasi yang bergerak di sektor tambang tembaga di Banyuwangi ini yang akan mendulang sumber pendapatan baru.
Korporasi tambang tersebut bernama PT Merdeka Copper Gold Tbk yang bakal memiliki tambang tembaga terbesar ke-3 di Indonesia melalui proyek Tembaga Tujuh Bukit.
Baca Juga: Polemik Surat Edaran LGBT di Fakultas Teknik UGM
PT Merdeka Copper Gold (MDKA) miliki tambang terbesar ketiga setelah PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Internasional Tbk.
Proyek Tembaga Tujuh Bukit menjadi salah satu proyek yang akan menunjang kinerja korporasi ini secara jangka panjang.
Proyek ini bernaung di bawah Tambang Emas Tujuh Bukit yang dikelola oleh PT Bumi Suksesindo selaku anak usaha dari MDKA.
Diketahui bahwa proyek tambang tembaga tersebut ditargetkan akan dimulai pada tahun 2024 mendatang.
Waktu pengerjaannya diperkirakan akan memakan waktu sekitar dua hingga tiga tahun.
Nantinya, akivitas pertambangan Tujuh Bukit akan memproses 24 juta ton bijih per tahun untuk hasilkan lebih dari 110.000 ton tembaga dan 350.000 ounces emas per tahun selama 30 30 lebih.
Baca Juga: Koleksi Juliana Stephanie bersama Pix Footwear, Hadir Ekslusif Hanya di Shopee Finest
Mempunyai tambang terbesar ke-3 di Indonesia dengan hasil yang fantastis, bukan berarti korporasi ini lepas dari hutang.
Dilansir inNalar.com dari laporan keuangan resmi yang dikeluarkan MDKA di BEI per September 2023, terdapat sejumlah utang yang harus dibayarkan perusahaan tahun ini.
Utang-utang tersebut terdiri utang jangka panjang dan jangka pendek.
Utang jangka pendek dari MDKA terdiri dari utang usaha, utang pajak, utang obligasi, dan sebagainya.
Tercatat jumlah utang jangka pendek yang harus diselesaikan PT Merdeka Copper Gold Tbk mencapai 758.707.073 USD.
Jika dirupahkan, maka utang jangka pendek dari MDKA mencapai Rp117 triliun.***