Dicoret Jokowi, Megaproyek Jembatan Rp100 Triliun di Lampung yang Diinginkan SBY Malah Tak Pernah Digarap, Mengapa?

inNalar.com – Indonesia ternyata pernah punya rencana megaproyek paling megah di dunia yang telah dicoret oleh Jokowi saat dirinya menjabat jadi presiden.

Proyek tersebut adalah Jembatan Selat Sunda (JSS) yang diklaim bakal menjadi yang terpanjang di dunia.

Pasalnya, jembatan ini akan menghubungkan Pulau Jawa dengan Sumatera, tepatnya dari Banten hingga Lampung.

Baca Juga: Pendapatannya Naik Rp9 Triliun, Emiten NCKL Berhasil Catat Kenaikan Aset Sebesar 30,3 Persen per Kuartal III 2023

Bahkan sebelumnya proyek megah ini juga sangat diinginkan oleh presiden sebelumnya, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) namun harus dicoret oleh presiden selanjutnya.

Mungkin sudah banyak warga Indonesia yang pernah mendengar pekerjaan tersebut, lantaran proyek ini nampak sangat luar biasa.

Disebut luar biasa, tentu itu karena bisa menghubungkan pulau Jawa dengan pulau Sumatera.

Baca Juga: Guyur Rp250 Miliar, Perusahaan Transportasi Ini Kucurkan Investasi ke IKN untuk Dorong Penyediaan Kendaraan Listrik

Namun sebenarnya ada hal luar biasa yang lain pula untuk merealisasikan proyek tersebut.

Dilansir inNalar.com dari lampungprov.go.id, anggaran yang ditaksir untuk membangun jalur penghubung antar kedua pulau besar ini bisa mencapai USD15 miliar, atau sekitar Rp100 triliun jika dikonversikan ke mata uang Indonesia.

Apalagi, JSS juga diklaim jadi terpanjang di dunia karena bentangnya bisa mencapai sekitar 29 Km.

Panjang ini tentu sangat jauh dengan Suramadu yang kini jadi terpanjang di Indonesia yang hanya membentang 5.438 m atau sekitar 5,4 Km.

Baca Juga: Adaro Energy Bagi-Bagi Dividen Rp6,2 Triliun, Konglomerat Batu Bara Boy Thohir Keciprat Fulus 6,18 Persen, Harta Auto Terkerek Naik hingga…

Karena membutuhkan anggaran yang besar dan pekerjaan yang harus digarap bertahun-tahun, dan dampak ekonominya yang besar untuk Indonesia, maka megaproyek ini ditinjau ulang.

Sementara itu, sebenarnya proyek pengerjaan ini pernah mencuat dan akan digarap saat masa kepemimpinan Indonesia masih dipegang oleh SBY.

Bahkan saat itu presiden ke-6 tersebut juga sempat menerbitkan Perpres No 86 Tahun 2011 yang menjelaskan Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda (KSISS).

Baca Juga: Keruk Biaya Rp13,65 Miliar, Jembatan Gantung Sepanjang 120 Meter di Kalimantan Barat Ini Membentang di Atas Sungai Kapuas

Jika mengikuti sesuai Perpres tersebut, maka groundbreaking peletakan batu pertama ini akan dilakukan pada tahun 2014 silam

Walaupun ternyata pada akhirnya SBY lengser dari jabatannya, groundbreaking tersebut tak pernah terlaksana hingga jabatan presiden sampai diganti.

Berlanjut di masa presiden Jokowi, ternyata presiden ke-7 ini tak mengingingkan megaproyek ini berlanjut, dan mencoretnya dari prioritas.

Baca Juga: Kapasitas 50 Mega Watt, PLN Gandeng Jepang Bakal Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Jawa Barat, Daerah Lain Menyusul?

Sebab itulah masyarakat indonesia hingga kini tak pernah melihat megaproyek jalur penghubung Pulau Jawa di Banten dengan Pulau Sumatera di Lampung tak pernah terlaksana.

Padahal jika proyek ini berlanjut, Indonesia akan memiliki gelar dengan pemilik jembatan terpanjang di dunia, karena panjangnya yang mencapai 29 Km.

Sementara karena akan berada di atas laut, maka jalur penghubung antar dua pulau tersebut akan memiliki ketinggian bangunan mencapai 200 meter dari dasar sampai permukaan laut.

Baca Juga: Habiskan Cuan Rp168 Miliar, Nama Jembatan Terpanjang di Lampung Ini Terinspirasi dari Tokoh yang Dimakamkan di Dekatnya

Namun terkhusus di atas permukaan lautnya, jalur penghubung ini direncanakan berdiri setinggi 75 meter.

Memiliki lebar hingga 60 meter persegi, JSS ini pernah diproyeksikan akan terdiri dari 2×3 jalur lalu lintas, dengan jalur darurat seluas 2×1.

Selain itu, desain JSS ini juga cukup modern karena dilengkapi dengan lintasan ganda rel kereta api, pipa minyak, pipa gas, kabel fiber optik, hingga kabel listrik.

JSS ini rencananya akan melintas di pantai kawasan Anyer hingga ke kawasan Bakauheni di Lampung.

Baca Juga: Sedot APBD Rp2 Miliar, Pembangunan Jembatan Giriloyo di Bantul Ini Cuma Butuh Waktu 160 Hari, Bisa Tunjang Ekonomi Kreatif Khas Daerah

Sekedar informasi, menurut peneliti dari Indonesia dan peneliti dari Australia pun juga menyebutkan sebenarnya Selat Sunda memiliki potensi untuk terkena gempa hingga 9 skala richter, yang masuk di golongan megathrust.

Tentu hal ini akhirnya juga menjadi pertimbangan untuk membangun jembatan yang membentang sejauh 29 km akan dibuat.

Setelah Jokowi naik jadi presiden, rumor untuk kelanjutan proyek tersbut tak pernah muncul dan bahkan juga tak pernah diperbincangkan.

Malah ketika Jokowi menjadi presiden, justru rencana kepindahan Ibu Kota yang akhirnya terlaksana, yang kini terus dalam proses pembangunan di Kalimantan Timur.***

Rekomendasi