

inNalar.com – Salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jawa Barat akhirnya terwujud.
Kali ini Bendungan Cipanas yang terletak di antara Kabupaten Sumedang dan Indramayu ini tidak lama lagi bakal diresmikan Presiden RI Joko Widodo.
Perlu diketahui, sesuai amanah Permenko Bidang Perekonomian Nomor 21 Tahun 2022, terdapat delapan PSN yang masuk dalam daftar infrastruktur strategis Jawa Barat.
Infrastruktur pengelolaan air ini menjadi salah satu bagian dari perencanaan strategis Pemerintah Provinsi yang menyedot anggaran APBN hingga Rp2,03 triliun.
Pembangunan infrastruktur ini dinilai urgent, mengingat selama ini para petani di tiga daerah irigasi sekitar lokasi proyek masih menggunakan metode tadah hujan.
Sehingga masa panen yang bisa didapatkan para petani yang berada di daerah Kabupaten Indramayu dan Sumedang tidak lagi hanya mampu setahun sekali saja.
Dengan rampungnya garapan bendungan berkapasitas 250,81 juta meter kubik ini, diharapkan masa panen pertanian dapat melipat ganda tidak hanya sekali dalam setahun.
Dalam hal manfaatnya bagi perkembangan pertanian daerah, suplai irigasi lahan produktif berkat adanya infrastruktur ini bisa menyebar hingga 9.273 hektare.
Sebagai informasi, kapasitas daya tampung jumbo Bendungan Cipanas rupanya 10 kali lipat lebih besar daripada Bendungan Kuningan yang telah rampung pada Agustus 2021.
Dengan kapasitas super besar tersebut, diharapkan kawasan industri di Kabupaten Sumedang pun dapat teraliri pasokan air bakunya hingga 650 liter per detik.
Selain itu, pasokan air minum bagi masyarakat yang tinggal di Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu pun bakal terpenuhi kebutuhannya hingga 850 liter per detik.
Rencananya pemenuhan kebutuhan air baku ini bakal disalurkan ke Indramayu sebesar 150 liter per detik, sedangkan 700 liter per detik untuk Kabupaten Sumedang.
Potensi pembangkit listrik pun akan dikembangkan dengan daya kapasitasnya sebesar 3 megawatt.
Melansir dari situs Kementerian PUPR, pembangunan Bendungan Cipanas di Sumedang ini melibatkan beberapa kontraktor perusahaan seperti PT Wijaya Karya dan PT Jaya Konstruksi.
Kedua perusahaan tersebut menggarap bagian tubuh bendungan, sedangkan PT Brantas Abipraya membangun dari sisi fasilitas pendukungnya.
Luas genangan infrastruktur pengelolaan air ini melega hingga 1.315,95 hektare dan dibangun dengan tipe urugan inti tegak.
Harapannya dengan tipe pembangunan model tersebut, infrastruktur waduk raksasa di Jawa Barat ini mampu kurangi debit banjir hingga 488 meter kubik per detik.
Sebagai informasi tambahan, tinggi bendungan ini dibangun hingga 71 meter dengan panjang melintang hingga 324 meter. ***