

inNalar.com – Jembatan Pandansimo merupakan salah satu proyek yang saat ini tengah dibangun oleh Kementerian PUPR.
Jembatan Pandansimo sendiri terletak di Kab. Bantul, Provinsi Yogyakarta dengan target kontruksi selesai pada 31 Desember 2024 nanti.
Desain dari infrastruktur ini sendiri terbilang cukup unik dari lainnya. Tidak hanya fungsional akan tetapi juga ramah terhadap pejalan kaki.
Jembatan tersebut telah dilengkapi dengan area khusus bagi pejalan kaki yang ingin menikmati pemandangan indah di sekitarnya. Seperti melihat pemandangan dari Sungai Progo.
Telah tersedia jalur pedestrian di sepanjang sisi kanan dan kiri jembatan sehingga aman bagi pejalan kaki untuk melewatinya.
Jembatan yang memiliki panjang sekitar 1.900 meter ini dilengkapi dengan jalan pendekat sejauh 625 meter, bentang jembatan utama 675 meter, serta slab on pile 690 meter.
Baca Juga: BRI Hadirkan Platform Training Virtual Canggih BRISMARTVERSE untuk Kembangkan Kapasitas Pekerja
Tidak heran jika kehadirannya sangat dinanti-nantikan karena diproyeksikan dapat menjadi ikon inovasi sekaligus eksplorasi pariwisata di kawasan Pantai Selatan.
Melansir dari akun Instagram @kemenpupr, Jembatan Pandansimo dibangun dengan tujuan untuk menghubungkan jalur Pansela di Bantul dengan Kulon Progo, Yogyakarta.
Jembatan Pandansimo juga dijadikan sebagai prasarana untuk melancarkan arus lalu lintas di daerah ini.
Baca Juga: Handal Dalam Penerapan GCG, BRI Dinobatkan Sebagai Indonesia Most Trusted Company
Termasuk memperkuat konektivitas di Jawa bagian selatan dengan rancangan khusus yang tahan gempa.
Proyek ini telah didesain untuk mengakomodasi mitigasi risiko terhadap bencana memakai teknologi LRB atau Lead Rubber Bearing.
Teknologi ini berperan dalam mengakomodir pergerakan selama gempa.
Pada acara Groundbreaking Pembangunan Jembatan Pandansimo 11 Desember 2023 lalu, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah – Yogyakarta memberikan keterangan tentang teknologi ini.
Ia menyampaikan bahwa pihaknya akan memasang alat khusus untuk mengidentifikasi gempa. Hal ini dilakukan karena posisi jembatan dekat dengan laut.
Tentu salah satu ancamannya adalah terjadinya tsunami sehingga kontruksi jembatan ini dirancang lebih aman terhadap tsunami.
Diketahui, kawasan Pantai Selatan Yogyakarta memang termasuk salah satu lokasi yang berpotensi terjadi tumbukan antara lempeng Indo-Australia serta Eurasia.
Hal ini merupakan penyebab utama terjadinya gempa. Akan tetapi, pemerintah telah melakukan antisipasi melalui teknologi infrastruktur yang sudah dikembangkan tersebut.
Tidak hanya itu, proses persiapan pembangunan Jembatan Pandansimo juga sudah dilakukan sejak lama. Mulai dari:
Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Gubernur Yogyakarta menambahkan bahwa kehadiran Jembatan Pandansimo ini nantinya dapat menjadi konektor pengembangan sekotor ekonomi, logistik dan lainnya. Baik itu di wilayah Bantul maupun Kulon Progo, Yogyakarta.***