

inNalar.com – Kawasan Industri telah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dan salah satunya ada di Kalimantan Barat.
Area Industri di Kalimantan Barat ini dikenal oleh masyarakat dengan nama Kawasan Industri Landak.
Lokasi area ini berada di Jl. Gusti Affandi Rani (Jalur 2), Komplek BTN Bali Permai No. 14, Desa Raja Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak.
Baca Juga: BRI Hadirkan Platform Training Virtual Canggih BRISMARTVERSE untuk Kembangkan Kapasitas Pekerja
Kawasan ini mulai dibangun pada tahun 2021 hingga kini masih dalam proses konstruksi.
Dilansir inNalar.com dari kilandak.com, area KIL memiliki total luas mencapai 335,84 hektar.
Posisinya sangat strategis dan berpotensi menjadi penghubung pelabuhan Internasional Kijing yang jarakanya kurang lebih 60 km di arah barat laut.
Baca Juga: Handal Dalam Penerapan GCG, BRI Dinobatkan Sebagai Indonesia Most Trusted Company
Selain itu, area ini juga didukung oleh berbagai keunggulan lainnya.
Keunggulan tersebut meliputi SDA yang melimpah, situasi daerah lebih aman, serta keseriusan pemerintah kabupaten Landak dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Hal tersebut yang menjadikan Kabupaten Landak sebagai salah satu wilayah di Provinsi Kalimantan Barat yang potensial dan menarik untuk berinvestasi.
Kawasan ini membuka berbagai peluang untuk datangnya investasi baik dari lokal maupun asing.
Pertama, sektor pergudangan. Potensi pembangunan pergudangan di Kawasan Industri Landak sangat besar.
Dekatnya lokasi Kawasan Industri Landak dengan pelabuhan internasional di Kalbar akan memberikan efektifitas dan efisiensi yang baik bagi para investor dalam menjalankan bisnisnya.
Kedua, Industri Hilir CPO. Luas Perkebunan Besar Kelapa Sawit di Kabupaten Landak merupakan terluas ke-4 diseluruh Kalimantan Barat.
Kawasan Industri Landak paling dekat dengan Pelabuhan Internasional Kijing yang saat ini menjadi pusat pintu keluarnya ekspor CPO di Kalimantan Barat.
Ketiga, Industri kreatif berupa anyaman rotan, anyaman daun pandan, dan sebagainya.
Keempat Industri makanan olahan seperti makanan khas daerah rotikap, semprong, dan sebagainya. Ada pula berbagai olahan umbi-umbian.
Kelima, Industri pengolahan kayu. Kawasan Industri Landak menyediakan lahan yang luas untuk perkembangan Industri Pengolahan Kayu.
Ada pula peluang investasi di bidang konstruksi, turunan pertanian dan lainnya yang bisa dilakukan di Kawasan Industri Landak.
Tak heran bila untuk membangun kawasan ini, dana yang dibutuhkan mencapai Rp1,22 triliun.
Skema pendanaan area ini bersumber dari pihak swasta yang ingin berinvestasi di kawasan industri ini.***