

inNalar.com – Perusahaan konstruksi PT Waskita Karya (Persero), Tbk dikabarkan ketiban proyek baru dari pemerintah pusat.
Ada 10 proyek yang bakal dikerjakan pemilik kode WSKT ini di IKN, Kalimantan Timur.
Kalau ditotal, nilai kontrak keseluruhan proyeknya itu nominalnya tembus Rp10,2 triliun.
Baca Juga: Jadwal Turnamen Bulutangkis Bulan Januari 2024: Ada Malaysia Open hingga Indonesia Masters
Sementara perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa konstruksi ini berhasil menangkan Rp6,7 triliun dari total nilai kontrak itu.
Empat proyek di antaranya berupa garapan pembangunan jalan dan 3 di antaranya merupakan garapan gedung.
Kemudian ada lagi satu di antaranya garapan bangunan dalam bentuk rumah susun, dan sisanya Instalasi Pengolahan Air Limbah serta Multi Utility Tunnel.
Nilai kontrak terbesar adalah proyek Jalan Tol IKN Segmen 5A dengan nilainya yang mencapai Rp2,2 triliun.
Meski tahun berlalu dengan berbagai proyek, utamanya di Jawa dan Kalimantan, rupanya Waskita Karya tengah hadapi tantangan besar terkait kinerja keuangannya.
Pasalnya WSKT malah termasuk ke dalam jajaran BUMN Karya yang memiliki utang terbesar menurut periode pelaporan keuangan Kuartal III Tahun 2023.
Menurut data laporan keuangan perusahaannya, total utang, yang dimiliki emiten konstruksi ini ternyata menggunung hingga Rp84,10 triliun.
Adapun rincian utangnya meliputi utang jangka pendek sebesar Rp22,15 triliun dan jangka panjangnya menumpuk hingga Rp61,95 triliun.
Meski pengeluaran perusahaan sudah ditekan hingga Rp7,04 triliun, tetapi pendapatan baru bisa mencapai Rp7,81 triliun.
Sehingga laba bruto hanya tersisa Rp773 miliar dengan penghitungan lebih lanjut Waskita Karya catatkan rugi periode berjalan sebesar Rp3,23 triliun.
Jika kinerja keuangan WSKT periode ini dibandingkan dengan perusahaan konstruksi lainnya, rupanya ada tiga emiten BUMN Karya lain yang juga tengah terjerat utang.
Namun nominal utang tidak semelejit perusahaan pelat merah ini, di antaranya ada PT Wijaya Karya dengan catatan total utang Rp55,7 triliun.
Lalu ada pula dari PT PP yang juga diketahui memiliki utang sebesar Rp44,2 triliun, sedangkan Adhi Karya memiliki total liabilitas hingga Rp30,4 triliun.
Apabila mengingat kembali total aset yang telah dicatat Waskita Karya dalam laporan keuangannya, rupanya jika dijumlah nominalnya mencapai Rp96,5 triliun.
Namun sayang dengan segitu fantastisnya nilai utang yang dimiliki perusahaan, nominal asetnyanya seolah tergerus utang setidaknya hingga 87,09 persen.
Langkah restrukturisasi utang menjadi strategi bagi Waskita Karya untuk memulihkan kondisi keuangannya.
Meski begitu, di tengah penurunan kinerja keuangannya, WSKT tetap dipercaya pemerintah untuk memegang proyek-proyek besar nasional, seperti di IKN Kalimantan Timur.***