

inNalar.com – Megaproyek pembangunan Grass Root Refinery (GRR) Kilang Tuban di Jawa Timur ternyata menyimpan segudang fakta menarik.
Tidak hanya soal kolaborasi antara PT Kilang Pertamina Internasional (KIP) bersama perusahaan migas raksasa asal Rusia, Rosneft.
Bukan pula hanya menyoal anggaran fantastis yang disebut membutuhkan investasi hingga 21 miliar USD.
Namun fakta yang akan diungkap di sini ini akan membuat kita tidak terheran-heran lagi ketika mengetahui nilai proyeknya yang telan dana fantastis.
Ternyata segudang manfaat yang ingin digapai dari Kilang Tuban cukup membutuhkan effort pengerjaan yang cukup mencengangkan bagi kita.
Fakta menarik yang cukup mencengangkan ini adalah terkait bocoran material proyek yang kuantitas dan kapasitasnya sangat jumbo.
Perihal ini dibeberkan oleh PT Pertamina Rosneft yang merupakan perusahaan patungan hasil kerja antara Indonesia dan Rusia.
Lantas, apa saja fakta menarik di balik proses pembangunan kilang minyak Tuban di Jawa Timur ini?
Melansir dari situs PRPP Pertamina, ada sembilan material berukuran jumbo yang turut digunakan dalam proyek kilang minyak ini.
Tahukah bahwa ternyata instalasi pipa yang digunakan selama pembangunan fasilitas Grass Root Refinery ini setara dengan 1.208 kali lebih berat dari Patung Liberty yang ada di New York, Amerika Serikat.
Area insulasinya pun digambarkan 1,4 kali lebih besar dari ‘Kota Terlarang’ yang ada di Kota Beijing, Tiongkok.
Selain itu, area pengecatannya jika dihitung dengan saksama, maka luasnya sekitar 1,7 kali lebih besar dari negara Monako.
Belum lagi panjang kabel yang dipasang ukurannya 1,6 kali lebih panjang daripada ukuran diameter bumi.
Kemudian persiapan lahan untuk pemindahan tanahnya 14,1 lebih besar daripada Piramida Agung Giza.
Tiang pancang yang dipasang pun memiliki ukuran 1,3 kali lebih panjang daripada Grand Canyon.
Lalu volume beton cor yang akan digunakan pun luasnya bukan main, ukurannya sekitar 689 kali lebih besar daripada kolam renang standar olimpiade.
Struktur baja yang digunakan selama membangun fasilitas GRR Kilang Tuban ini disebut 34 kali lebih berat daripada Menara Eiffel.
Kabel instrumen yang digunakan Pertamina Rosneft pun disebut memiliki ukutan setara dengan 2,5 kali lebih panjang daripada Tembok Besar China.
Mengingat biaya dan tenaga yang dicurahkan untuk mengelola material proyek yang sangat jumbo ini, diharapkan kebutuhan BBM rakyat Indonesia pun ikut terpenuhi sesuai tergetnya di tahun 2030 mendatang.
Sebagai informasi tambahan, PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) ini sahamnya dimiliki oleh kedua belah pihak.
Pertamina memegang 55 persen saham PRPP ini, sedangkan Rosneft menggenggam 45 persennya.***