Terungkap! 4 Kabupaten Termiskin di Indonesia Versi BPS 2025, Nomor 1 Mengejutkan


inNalar.com
– Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan dengan potensi alam yang luar biasa. Namun sayangnya, potensi itu belum dapat di kelola dengan baik sehingga belum merata dalam hal kesejahteraan.

Dibalik kota-kota besar yang perekonomiannya sudah maju, masih ada wilayah yang berjuang menghadapi persoalan kemiskinan ekstrem. Mereka tertinggal jauh dalam hal akses pendidikan, kesehatan dan infrastruktur dasar.

Berdasarkan dari data Badan Pusat Statistika (BPS) terbaru, ada beberapa kabupaten dengan angka kemiskinan yang jauh di atas rata-rata nasional. Bahkan ada Kabupaten yang lebih dari sepertiga penduduknya masih hidup dalam kemiskinan ekstrem.

Baca Juga: Tolak Mobil Dinas Rp3 M, Wali Kota Jogja Pilih Beli 600 Gerobak Sampah Meski Punya Harta Hampir Rp5 M

Artikel ini akan mengulas 4 kabupaten termiskin di Indonesia yang perlu ekstra diperhatikan agar pembangunan benar benar merata dan menjangkau seluruh wilayah.

Potret 5 Kabupaten Termiskin di Indonesia

Kabupaten termiskin di Indonesia masih di dominasi oleh wilayah timur Indonesia dan kebanyakan berada di wilayah Papua.  Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi dan dilihat dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Baca Juga: Inilah Bupati Termiskin di Sulawesi Tengah 2025, Tak Punya Mobil dan Hartanya Cuma Segini

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa kabupaten-kabupaten ini berada pada garis kemiskinan yang tinggi.

Berikut potret profil singkat dan hasil Pendapatan Asli daerah (PAD) di 4 kabupaten termiskin di Indonesia,

  1. Kabupaten Intan Jaya

Dengan luas wilayah sekitar 5.344 km2, Kabupaten Intan Jaya terbagi menjadi 8 kecamatan diantaranya (Homeyo, Sugapa, Ugimba, Hitadipa, Agisiga, Tomosiga, Biandoga, dan Wandai). Terletak di pegunungan tengah Papua, menyebabkan Kabupaten Intan Jaya di dominasi oleh wilayah dataran tinggi.

Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Intan Jaya hanya sekitar 1,17%. Data BPS menunjukan persentasi penduduk miskin di Kabupaten Intan Jaya sekitar 41,42% dari jumlah penduduk kurang lebih 137 ribu jiwa.

  1. Kabupaten Deiyai

Berada di Provinsi Papua, Kabupaten Deiyai merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Induk Paniai dengan Ibukota berada di Distrik Tigi. Jumlah penduduk di kabupaten ini 100.466 jiwa dengan persentasi penduduk miskin sekitar 39,1%.

  1. Kabupaten Supiori 37,72

Kabupaten  Supiori merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Biak Numfor dengan luas wilayah sebesar 704,24 km2. Kabupaten ini sebagian besar terletak di Pulau Supiori dan sebagian di Pulau Biak. Rata-rata jumlah penduduk miskin di Kabupaten Supiori sekitar kurang lebih 37,72%.

  1. Kabupaten Sumba tengah

Kabupaten Sumba Tengah ber ibukota di Waibakul dengan 6 kecamatan dan 65 desa. luas wilayah mencapai 2.060,54 km2 yang sebagian besar wilayahnya berbukit.

Jumlah penduduk 92.354 jiwa. Hingga bulan Maret 2024 terdapat 30,84% atau sekitar 23.81 ribu penduduk miskin di Kabupaten Sumba Tengah dengan garis kemiskinan 381.769 rupiah/kapita/tahun.

Padahal Kabupaten Sumba Tengah memiliki kekayaan alam yang besar. Seperti pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan.

Faktor penyebab: Mengapa Kabupaten ini Masuk Kategori Termiskin?

Kemiskinan memang masih menjadi tantangan utama di berbagai wilayah Indonesia, terutama di daerah terpencil dan tertinggal. Ketimpangan ekonomi dan pembangunan antar wilayah juga terlihat masih sangat lebar.

Ada daerah-daerah yang hingga kini masih mencetak angka kemiskinan 35% jauh diatas rata-rata nasional yang berada di bawah 10%.

Meskipun diketahui bahwa ada beberapa Kabupaten yang baru mengalami pemekaran dan dalam proses sebagai Kabupaten baru. Tapi tetap saja, ini menjadi peringatan bahwa pemerataan pembangunan belum sepenuhnnya tercapai.

Di balik potensi Sumber Daya Alam dan kekayaan budaya yang melimpah seperti hasil tambang, perkebunan dan pertanian yang di miliki oleh kabupaten tersebut, justru malah menghadapi masalah yang kompleks. Baik itu dari segi geografis, sosial maupun ekonomi.

Beberapa faktor yang menyebabkan kabupaten ini masuk kedalam kategori termiskin di Indonesia.

– Faktor geografis yang sulit dijangkau dan aksesnya yang terbatas menyebabkan tingginya biaya distribusi barang dan jasa.

– Minimnya infrastruktur. Baik itu fasilitas kesejahteraan maupun listrik dan air.

– Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) membuat masyarakat sulit bersaing dan menciptakan peluang ekonomi baru untuk meningkatkan penghasilan.

4 kabupaten termiskin di Indonesia seperti Intan Jaya, Deiyai, Supiori dan Sumba Tengah, menjelaskan bahwa masalah kemiskinan tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan seragam di seluruh kabupaten.

Hal ini disebabkan karena setiap wilayah memiliki karakteristik geografis, sosial, dan ekonomi yang sangat berbeda, sehingga solusi yang dibutuhkan pun harus kontekstual dan berbasis kebutuhan lokal.

Sehingga, tantangan utama yang hadapi bukan hanya soal angka penghasilan, melainkan juga keterbatasan akses terhadap layanan dasar dan ketertinggalan infrastruktur yang harus benar-benar diperhatian. (Sarah Shabrina)

Rekomendasi