

inNalar.com – PT Bukit Asam mencatatkan penurunan laba yang cukup signifikan pada triwulan III tahun lalu.
Bersumber dari laporan keuangan resmi PTBA di Bursa Efek Inddonesia, jumlah penjualan dan pendapatan usaha sejumlah Rp27 triliun.
Angka tersebut menurun tajam jika dibandingkan dengan keuntungan pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Gandeng KAI Bangun Fasilitas Angkutan Batu Bara, Laba PT Bukit Asam Tbk Terjun Bebas, Pendapatannya…
Pada tahun 2022, jumlah penjualan dan pendapatan usaha mencapai Rp31 triliun.
Beban pokok penjualan dan pendapatannya mengalami kenaikan dari tahun 2022 Rp17 triliun menjadi Rp21 triliun pada triwulan III tahun 2023.
Dengan begitu, jumlah laba bruto pada tahun 2022 sekitar Rp13 triliun.
Sementara itu, laba bruto pada triwulan III tahun 2023 hanya mencapai Rp5,9 triliun.
Kemudian, jika dikurangkan dengan pajak maka jumlah laba bersih PTBA pada triwulan III tahun 2023 hanya Rp3,9 triliun.
Angka tersebut lebih kecil dari tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Pada tahun 2022 laba bersih perseoran ini mencapai Rp10,1 triliun.
Alami kemerosotan laba yang cukup besar nilainya, benarkah uatang perseoran ini semakin membengkak?
Diketahui bahwa utang jangka pendek perseroan ini pada tahun 2022 sebesar Rp10,7 triliun.
Sementara itu, pada triwulan tahun 2023 utang jangka pendeknya turun tipis menjadi Rp10,1 triliun.
Utang jangka panjang PTBA di tahun 2022 sebesar Rp5,7 triliun dan pada periode yang sama di tahun 2023 sebesar Rp6,3 triliun.
Secara keseluruhan, utang PT Bukit Asam Tbk mengalami kenaikan tipis dari Rp16,4 triliun di tahun 2022 dan Rp16,5 triliun pada tahun 2023.***