Target Primadonakan Lahan Rp200 M, Proyek Kawasan Industri Batang Garapan Intiland (DILD) Auto Pikat Nestle Jadi Investor Perdana Berkat…

inNalar.com – PT Intiland Development tampak sedang giat menggempur pengerjaan proyek Kawasan Industri Batang di Provinsi Jawa Tengah.

Bahkan, dikabarkan PT Nestle Indonesia pun telah menjadi investor perdana dan bakal memiliki pabrik di lokasi proyek milik emiten berkode DILD ini.

Selain itu, tampak pula dua perusahaan besar lainnya yang tercatat telah turut ambil bagian di lahan kawasan industri ini.

Baca Juga: Pakai Dana Pinjaman Senilai Rp23 Triliun, Jalan Tol Jambi-Rengat akan Melewati 5 Kecamatan, Kapan Mulai Dibangun?

Kedua perusahaan itu adalah produsen kemasan kaleng logam, yakni PT United Can dan emiten manufaktur bernama PT Alam Lestari Unggul.

Sejalan itu, perusahaan properti terkemuka di Indonesia ini pun terus menargetkan agar lahan kawasan industri ini terjual hingga 15 hektare dengan nilai Rp200 miliar.

Sejak proyek ini launching di tahun 2020, DILD berhasil memikat investor besar untuk menajak perdana membangun pabriknya.

Baca Juga: Menelan Anggaran Hampir Rp1 Triliun, Proyek Pembangunan SPAM di Yogyakarta Ini Didepak dari PSN, Kenapa?

Rupanya letak Kawasan Industri Batang yang strategis ini menjadi keuntungan utama yang ditawarkan perusahaannya.

Melansir dari catatan dokumentasi proyek PT Intiland Development per 30 Juni 2023, diungkap sederetan keunggulan lokasi yang bakal untungkan pelaku usaha.

Tidak hanya soal perekonomian Jawa Tengah yang prospektif, posisi Kabupaten Batang yang berada di tengah inilah yang menarik minat para investor.

Baca Juga: Beban Biaya Sektor KI Gemuk Rp42,99 M, PT Intiland Development (DILD) Gempurkan Eksekusi Proyek Kawasan Industri Batang di Jawa Tengah

Keberadaannya yang mampu dijangkau dari Jakarta sejauh 360 kilometer dan 425 kilometer dari Surabaya Barat.

Selain itu, aksesnya yang dekat dengan Pelabuhan Tanjung Mas, hanya berjarak 95 kilometer serta hanya 85 kilometer dari Bandara Internasional Ahmad Yani.

Deretan keunggulan inilah yang memungkinkan transportasi logistik menjadi lebih efisien bagi para calon investor.

Baca Juga: Mekarkan Aset Rp14 T, PT Intiland Development (DILD) Gaet Emiten Korea Selatan Buat Sulap Aset Nganggur Jadi Lahan Pertanian Berbasis Teknologi AI

Adapun untuk garapan proyeknya sendiri PT Intiland Development terus fokus menyelesaikan infrastruktur penunjang Kawasan Industri Batang.

Sebagai informasi, fasilitas penunjang tersebut meliputi bangunan gudang, area komersial, kantor polisi dan kawasan keamanan internal, pemadam kebakaran, hingga pasokan listrik dari PLN.

Progres yang terus digesa oleh perusahaan properti yang kompeten ini juga terlihat dari gempuran alokasi pengeluaran perusahaan berkode DILD ini yang tampak ambisius pada tiga sektor keran pendapatannya.

Baca Juga: Ditendang dari PSN, Proyek Brilian Kanal Logistik Cikarang Bekasi Laut di Jawa Barat Senilai Rp3,41 Triliun Ini Dinilai Tak Menarik Lagi, Mengapa?

Salah satunya ada di sektor Kawasan Industri, ada peningkatan beban pengeluaran yang cukup signifikan jika dilihat dari Laporan Keuangan Kuartal III tahun lalu.

Sektor tersebut tampak menggemuk Rp11,5 miliar dalam setahun terakhir per September 2023.

Lebih merinci lagi, pengeluaran beban pokok perusahaan properti khusus unit usaha kawasan industri mencapai Rp42,99 miliar.

Baca Juga: Hasilkan Energi Bersih 39 Gigawat Hour per Tahun, Provinsi Lampung Kini Punya 2 Unit Pembangkit Listrik EBT Berkapasitas 2 x 3,5 MegaWatt

Sebagai informasi tambahan, target rampung yang dipatok DILD untuk pengembangan infarstruktur penunjang KI Batang ini diharap rampung tahun ini.

Adapun untuk target pengoperasian penuhnya diharap teralisasi dua tahun setelahnya, takni di tahun 2026.***

Rekomendasi