Kuras Capex 92 Juta USD, AMMAN Gesa Proyek Smelter Tembaga Rp15 T di Sumbawa Barat NTB sebelum Keran Ekspor Konsentrat Tutup

inNalar.com – Proyek smelter tembaga garapan PT Amman Mineral Internasional Tbk di Sumbawa Barat, NTB terus digesa pengerjaannya agar sebisa mungkin selesai tepat waktu.

Hal ini berkaitan dengan batas akhir izin ekspor konsentrat tembaga yang kerannya tengah dibuka pemerintah sejak 11 Juni 2023.

Penting untuk diketahui, Kementerian ESDM telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2023.

Baca Juga: Keuntungan Bersihnya Anjlok, Ternyata Utang PT United Tractors Tbk (UNTR) Makin Membengkak hingga Rp65 Triliun

Aturan itu berkenaan tentang izin ekspor konsentrat tembaga bagi para perusahaan pemegang IUP yang tengah dalam proses penyelesaian pembangunan pabrik pemurnian.

Dalam konteks ini, salah satu yang menerima relaksasi izin ekpor tersebut AMMN pun turut masuk di dalamnya.

Namun perlu dicatat, hanya konsentrat tembaga dengan kadar setidaknya 15 persen yang diperbolehkan untuk dijual ke luar negeri.

Baca Juga: Rogoh Kocek Rp106,7 Miliar, Revitalisasi Jembatan di Banten Ini Dibangun Tanpa Tiang Penopang, Kapan Diresmikan?

Selain itu, ada pula syarat lainnya yang turut mengikuti relaksasi keran ekspor tersebut, di antaranya adalah sebagai berikut.

Penentuan jumlah konsentrat tembaga yang boleh diekspor oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk ditentukan berdasarkan estimasi cadangan yang dimiliki perusahaan.

Seiring dengan itu juga ditentukan berdasarkan jumlah penjualan ke luar negeri yang telah disetujui dalam RKAB.

Baca Juga: Masuk Investasi Rp18,86 triliun, Jalan Tol Penghubung Sumatera Barat – Riau Sepanjang 101 Km Ini Ditarget Rampung April 2024, Progresnya…

Adapun syarat selanjutnya adalah ditentukan berdasarkan kapasitas produksi dari fasilitas pemurniannya.

Jadi untuk mendapatkan izin ekspor konsentrat tembaga, AMMN perlu meraih pencapaian pembangunan smelter setidaknya 50 persen per tanggal 31 Januari 2023.

Keseriusan AMMN dalam menggarap proyek ini pun terlihat saat belanja modal atau capex yang dikuras oleh perusahaan untuk pembangunannya sampai US$ 92 juta.

Baca Juga: Masuk Investasi Rp18,86 triliun, Jalan Tol Penghubung Sumatera Barat – Riau Sepanjang 101 Km Ini Ditarget Rampung April 2024, Progresnya…

Melansir dari keterangan tertulis perusahaannya, diketahui progres pada Juni 2023 telah mencapai 51,63 persen.

Informasi mengenai progres tersebut diketahui bertepatan kunjungan Presiden RI Joko Widodo saat meninjau smelter tembaga garapan PT Amman Mineral Internasional Tbk pada Selasa, 20 Juni 2023.

Lebih lanjut, dalam aturan relaksasi izin ekspor itu juga mencakup syarat progres pembangunan pabrik pemurnian yang harus selesai pada tanggal 31 Mei 2024.

Baca Juga: Habiskan Dana Rp23,7 Miliar untuk Eksplorasi di Sibolga, Laba Bersih PT United Tractors Tbk (UNTR) Merosot?

Artinya, saat relaksasi izin ekspor dinyatakan berakhir maka pembangunan smelter tembaga milik AMMN pun juga harus selesai 100 persen.

Inilah sebabnya perusahaan tembaga ini terus mengebut pengerjaannya agar bisa menyelesaikan konstruksi sebelum batas waktu berakhir.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pun mengabarkan bahwa progres smelter yang nilainya mencapai Rp15 triliun itu pun telah mencapai 70 persen per Oktober 2023.

Baca Juga: Dirut Bulog Tekankan Pentingnya Kemitraan dengan Petani Padi

“saat Kunker Presiden RI beberapa waktu yang lalu, progresnya baru mencapai 51 persen, kini sudah mencapai persen,” ungkap Penjabat Gubernur Lalu Gita Ariadi, dikutip dari situs resmi Pemerintah Provinsi NTB.

Tentu pencapaian tersebut cukup positif mengingat sisa batas akhir waktu penyelesaian tinggal beberapa bulan lagi.

Apabila smelter tersebut mulai dioperasikan, kapasitas produksi olahan tembaga dapat menanjak hingga 900.000 ton konsentrat tembaga per tahun.

Baca Juga: Jumlah Aset Meroket, PT United Tractors Tbk (UNTR) Proyeksikan Penjualan Batu Bara Capai 12 Juta Ton di 2024

Sehingga diharapkan PT Amman Mineral Internasional Tbk diharap mampu menghasilkan 220 ribu ton per tahun katoda tembaga dengan kemurniannya sebesar 99,99 persen.

Sebagai informasi tambahan, luas area pabrik yang tengah dibangun ini luasnya mencapai 55 hektare.***

Rekomendasi